

inNalar.com – PT Samcro Hyosung Adilestari Tbk atau ACRO berhasil meresmikan Penawaran Umum Perdana Saham atau Initial Public Offering (IPO) di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Perusahaan ini bergerak di bidang industri dan perdagangan yang telah melepas saham perdana sebanyak 693.828.000 lembar saham pada 11 Januari 2024 lalu.
Tepatnya setara dengan 20 persen dari modal yang disetor dan ditempatkan oleh perseroan. Adapun harganya sebesar Rp108 per sahamnya.
Baca Juga: Proyek Jembatan Terpanjang Senilai Rp500 Miliar di NTB Pengerjaannya Malah Molor, Alasannya…
Perusahaan ini memproduksi berbagai macam produk seperti pita pengait rekat, webbing tape dan sebagainya yang ada di Kabupaten Tangerag, Banten.
Produk yang telah dihasilkan dari perseroan tersebut kemudian diaplikasikan untuk berbagai jenis produksi.
Mulai dari manufaktur mainan, alas kaki, pakaian, peralatan olahraga, alat kesehatan, konstruksi, kemasan, aksesoris, alat tulis, otomootif, dan lainnya.
Perusahaan ini telah beroperasi sejak tahun 1989 lalu di Indonesia. Keberadaannya juga menjadi yang pertama dalam memproduksi hook and loop kualitas terbaik dunia.
Pembuatan produknya dilakukan di tanah air dengan memanfaatkan teknologi Korea.
ACRO sendiri tercatat menjadi perusahaan ke-6 yang tercatat di BEI pada awal tahun 2024 ini.
Melansir dari laman PT Samcro Hyosung Adilestari, pada debut pertamanya saham perseoran naik sebanyak 34 persen ke Rp145 per saham.
Tidak hanya itu, perusahaan ini juga mengalokasikan sebanyak 2,48 persen sahamnya yang ditawarkan atau 17.203.000 untuk program pembagian saham ke karyawan perseroan.
Pada BEI, saham perseroan juga mengalami oversubscription hingga 20 kali selama penawaran.
Hal tersebut menjadi sebuah pencapaian mengagumkan dimana ACRO ternyata diminati oleh para investor pasar modal.
Saham emiten ini juga bergerak di kisaran Rp118 sampai Rp145 per saham
Sebanyak 41,16 juta saham ditransaksikan ke dalam 3.931 kali transaksi.
Adapun nilai transaksi tersebut mencapai kisaran Rp5,26 miliar. Sedangkan kapitalisasi pasar tercetata senilai Rp447,52 miliar.
Sebelumnya, perseroan juga menawarkan 693,82 juta saham pada seri A atau sebanyak-banyaknya 20 persen dari modal yang disetor dan ditempatkan setelah IPO pada nominal Rp20 per saham.
Kemudian ACRO mematok harga penawaran umum pada batas Rp108 per saham sehingga berhasil memperoleh dana segar IPO sebanyak-banyaknya sebesar Rp74,93 miliar. ***