

InNalar.com – Sumatera Selatan merupakan provinsi yang dilalui oleh Sungai Musi.
Karena itu, tentunya dibutuhkan jembatan agar terdapat jalur penghubung darat agar dapat melintasi sungai tersebut.
Bahkan rencananya jalur penghubung ini akan berada di bawah sungai, karena didesain seperti terowongan.
Salah satunya ialah pembangunan jalur penghubung satu ini, yang hingga kini tak kunjung digarap.
Disebut tak kunjung digarap, sebab pada tahun 2009 saja Komisi IV DPRD Sumsel meminta telah mengajukan agar pembangunan jalur penghubung ini segera digarap.
Dengan kata lain hingga tahun 2024 sekarang, maka sudah kurang lebih 15 tahun berlalu namun proyek penerjaan ini tak kunjung digarap.
Padahal sebenarnya pemerintah meminta proyek ini segera dibangun juga agar dapat mengurangi beban arus kendaraan di Jembatan Ampera yang terlalu padat dan tua.
Usut punya usut, ternyata proyek pembangunan jembatan ini tak kunjung digarap karena kurangnya anggaran yang diperlukan.
Bahkan pemerintah pada tahun 2009 sebenarnya juga telah memasuki tahap draf untuk melakukan kerjasama dengan Pemerintah China.
Dilansir InNalar.com dari laman PUPR, Pemerintah China juga akan menggelontorkan anggaran sebesar Rp 5 triliun agar proyek pembangunan jalur penghubung ini dapat terlaksana.
Jika seperti itu, maka nampaknya pemerintah China memang menunjukan keseriusan dalam membangun jalur penghubung yang melintas di sungai Musi di daerah Sumatera Selatan ini.
Saat benar-benar terbangun, maka rencananya jalur penghubung di Palembang tersebut akan menghubungkan bagian ulu di Pangkalan Pertamina dengan melintasi Pulau Kemarau dan pada bagian ilirnya di daerah Sungai Batang.
Adapun nama dari jalur penghubung yang akan dibantu pembangunannya oleh China dan tak kunjung digarap ini adalah Jembatan Musi III.
Meski tak kunjung digarap, namun sebenarnya pemerintah pada tahun 2014 juga tengah melakukan kajian lebih lanjut.
Pasalnya, kajian tersebut nantinya akan memberikan jawaban bagi pemerintah, apakah akan membangun jembatan atau terowongan dalam air di sungai Musi.
Seperti yang telah dijelaskan di atas, kendala yang dihadapi pemerintah adalah anggaran yang diperlukan.
Karena jika jalur penghubung tersebut yang dibangun adalah jembatan, maka investasinya bisa mencapai hingga Rp10,2 triliun.
Anggaran tersebut diperkirakan akan lebih menghabiskan biaya, karena untuk membangun jembatan membutuhkan lahan yang cukup luas.
Ditambah lagi ada pula biaya pembebasan lahan yang diperlukan.
Akan tetapi jika yang dibangun adalah terowongan dalam air, maka anggaran yang diperlukan bisa berkurang.
Sebab untuk membangun terowongan sendiri nantinya tak memerlukan lahan seluas membangun jembatan.
Sekedar informasi, sebenarnya pembangunan terowongan dalam air di Sumatera Selatan ini kurang lebih juga akan serupa dengan tol terowongan laut yang akan dibangun di Kalimantan Timur.
Akan tetapi, nampaknya rencana dalam pembangunan terowongan Musi III ini tak akan digarap.
Diketahui saat ini di Palembang sudah terdapat 4 jembatan jalur penghubung yang melintas di sungai Musi.
Jalur penghubung tersebut adalah Jembatan Ampera, Musi II, Musi IV, dan Musi VI.
Sementara itu, terdapat pula jembatan Musi V yang tengah dalam masa pengerjaan. ***