Telan Dana Rp1,6 Triliun, Pembangunan Bendungan di Trenggalek Ini Malah Bikin Jalanan Rusak

inNalar.com – Beberapa tahun belakang, Kementerian PUPR terus berambisi untuk menyelesaikan beberapa bendungan di berbagai daerah dan salah satunya berada di Trenggalek, Jawa Timur.

Bendungan yang ada di Trenggalek tersebut bernama Bendungan Bagong.

Dilansir inNalar.com dari laman kppip, pembangunannya dimulai pada tahun 2018.

Baca Juga: Merugi Rp186 Miliar! Megaproyek Jembatan Mangkrak di Kalimantan Timur Sampai Didatangi KPK

Infrastruktur ini Memiliki kapasitas tampung 17,40 juta m3 yang nantinya untuk pengembangan dan peningkatan Daerah Irigasi (DI) di Trenggalek seluas 857 hektar.

Diketahui bahwa pembangunan infrastruktur ini diikuti dengan pembangunan jaringan irigasinya.

Sumber air dari bangunan ini nantinya dari Sungai Bagong dengan luas Daerah Aliran Sungai (DAS) 39,95 km2.

Baca Juga: Victor Osimhen Tinggal Selangkah Lagi Gabung Chelsea, Napoli Gercep Amankan Penggantinya di Bursa Transfer Januari

Pembangunannya dilakukan melalui 2 paket pengerjaan dan dikerjakan oleh Balai Besar Wilayah Sungai Brantas, Ditjen Sumber daya air dan Kementerian PUPR.

Tujuan utamanya adalah untuk pengairan irigasi di Kabupaten Trenggalek di mana komoditas unggulannya seperti padi dan palawija yang membutuhkan sumber air irigasi.

Selain itu, bendungan ini juga diproyeksikan bisa mendukung kebutuhan air baku di Kecamatan Pogalan, Trenggalek, bendungan sebesar 153 liter/detik.’

Baca Juga: Manchester United Goda 2 Pemain Bayern Munchen Merapat ke Old Traffrod di Bursa Transfer 2024, Siapa?

Selain itu, bangunan ini juga berfungsi untuk mengurangi debit banjir Sungai Baging sebesar lebih dari 75 persen.

Dana yang dibutuhkan untuk merealisasikan bendungan ini adalah mencapai Rp1,6 triliun.

Kendati demikian, ternyata pembangunan waduk ini berdampak bagi masyarakat sekitar.

Baca Juga: Persaingan Sengit E-Commerce di Akhir 2023, Siapa yang Menjadi Pilihan Mayoritas Brand Lokal dan UMKM?

Salah satunya adalah jalan rusak dan sulit dilewati yang ada di sekitar konstruksi.

Padahal sebelum adanya kontruksi, jalanan tersebut beraspal dan tidak ada masalah.

Tentunya permasalahan ini harus segera diatasi agar masyarakat sekitar bisa melalui jalan tersebut dengan nyaman. ***

 

Rekomendasi