

InNalar.com – Selain Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara, di daerah Kalimantan Timur ternyata memiliki megaproyek lain.
Proyek yang dimaksud adalah pembangunan terowongan atau tunnel yang berada di Samarinda.
Saat sudah beroperasi sepenuhnya, maka tunnel ini akan menghubungkan jalan Sultan Alimuddin dengan jalan Kakap.
Tidak hanya jadi jalur penghubung, tunnel ini juga sebenarnya memiliki fungsi lain.
Karena tunnel ini juga mampu menguraikan kemacetan yang terjadi di sekitaran gunung Mangggah yang terbilang cukup padat.
Perlu diketahui, pembangunan tunnel tersebut sebenarnya telah dimulai sejak 19 Januari 2023.
Pada awal Januari kemarin, diketahui megaproyek pembangunan tunnel tersebut progresnya sudah mencapai 19%.
Jika sesuai perkiraan, maka proyek tunnel tersebut pada Januari 2024 telah mencapai 32%.
Sedangkan jika sesuai target yang ditentukan, maka pada Oktober 2024 proyek pembangunan tunnel pengurai kemacetan di gunung Manggah ini telah rampung.
Sebenarnya kala itu pemerintah memiliki opsi untuk membangun jalan layang dibandingkan untuk membangun tunnel.
Akan tetapi, ternyata untuk membangun jalan layang justru membutuhkan biaya hingga Rp 700 miliar.
Sedangkan jika membangun tunnel atau terowongan, maka dana APBD yang diserap hanya sekitar Rp 400 miliar, seperti yang dilansir dari jdih pemkot samarinda.
Meski akhirnya dibangun tunnel, namun sebenarnya terowongan ini dapat dibilang cukuplah megah.
Bagaimana tidak, panjang dari tunnel di daerah Kalimantan Timur ini saja mencapai 700 meter dengan panjang strukturnya 400 meter.
Selain itu, konsep yang dimiliki tunnel di Samarinda ini juga akan berbeda dengan yang di Makassar dan daerah lain.
Perbedaan tersebut terletak pada kondisi alam karena di atas terowongan tersebut, gunung dan pohon akan tetap dipertahankan, sehingga kondisi tanah tidak berubah karena pemerintah tidak ingin merusak kondisi alam di atasnya. ***