Targetkan Produksi Emas 500 Ton per Hari, PT Wilton Makmur Indonesia Tbk Catatkan Kerugian Besar

inNalar.com – PT Wilton Makmur Indonesia Tbk atau SQMI merupakan sebuah perusahaan yang bergerak di bidang pertambangan, pengolahan, dan pemrosesan emas.

Berdiri pada tahun 2000, awalnya SQMI merupakan sebuah perusahan manufaktur sepeda motor.

Namun, seiring berjalannya waktu perusahaan ini melakukan penggantian usaha menjadi pertambangan emas.

Baca Juga: PT Wilton Makmur Indonesia Tbk Proyeksikan Produksi Emas 500 Ton per Hari, Eks Direktur Borong Saham Rp31,32 Miliar

Baru-baru ini, di site pertambangan barunya Ciemas Gold Project membidik produksi emas sebanyak 500 ton per hari.

Diketahui bahwa hingga kini, fasilitas pemrosesan PT Wilton Makmur Indonesia telah dioperasikan 24 jam.

Telah beroperasi penuh selama 24 jam, operasional saat ini mampu sebanyak 300 ton per hari.

Baca Juga: Terbesar Kedua di Indonesia, Bandara Senilai Rp2,6 Triliun di Jawa Barat Bakal Dijual ke Arab Saudi, Benarkah?

Operasional tersebut dengan tingkat pemulihan berkisar antara 60 persen hingga 80 persen.

Pada bulan November 2023, perusahan ini berhasil memproduksi 7.713 gram Gold Dore.

Selain itu, SQMI juga memproduksi sebanyak 17.333 gram Gold Dore berupa Pregnant Carbon Content.

Baca Juga: Korbankan 347 Hektar Kelapa Sawit! Kalimantan Timur Bangun Bandara Megah Senilai Rp4,3 Triliun, Beroperasi Tahun…

Untuk beberapa bulan kedepan, perseroan berharap bisa mempertahankan aktivitas penambangannya pada tingkat 500 ton per hari.

Proyeksikan produksi emas mencapai 500 ton perhari, diketahui perusahaan ini alami kerugian besar.

Bersumber dari laporan keuangan resminya, jumlah penjualan dan pendapatan usaha perusahaan mencapai Rp2,9 miliar.

Baca Juga: Reklamasi 2023 Capai 507 Ha, PT Freeport Indonesia Hijaukan Kawasan Tambang Terbuka di Mimika dengan Rumput Endemik Grasberg, Apa Namanya?

Sementara itu, jumlah beban pokok penjualan dan pendapatannya sebesar Rp2,3 miliar.

Kemudian, jumlah penjualan dikurangkan dengan beban pokok penjualan dan pendapatan, maka diketahui laba brutonya yang hanya sebesar Rp541,5 juta.

Jumlah tersebut dikurangkan kembali dengan berbagai beban maka diketahui perusahaan mengalami kerugian besar.

PT Wilton Makmur Indonesia Tbk mengalami kerugian sebesar Rp14,9 miliar.***

Rekomendasi