

inNalar.com – PT Petrosea Tbk, perusahaan multi-disiplin yang juga bergerak di bidang kontrak jasa minyak dan gas bumi (migas) belum lama ini meraih kontrak baru.
Kontrak baru tersebut didapatkan emiten berkode PTRO ini dari perusahaan energi yang tengah menjalankan proyek gas di Papua Barat, yaitu BP Berau.
Perolehan kontrak proyek tersebut dipaparkan oleh pihak perusahaan dalam keterbukaan informasi yang diumumkan pada 2 Februari 2024.
Baca Juga: Film Moana 2 Dirancang untuk Memperbaiki Masalah Animasi Disney selama 4 Tahun, Kapan Dirilis?
Pada pengumuman tersebut, diinformasikan bahwa PTRO meraih kontrak penting dari mitra bisnisnya.
Deal kontrak dilakukan pada 1 Februari 2024 dengan nilai kontrak yang diraih perusahaan jasa migas kali ini besarannya mencapai Rp4,6 triliun.
Dipertegas pula dalam keterangan tertulis PT Petrosea Tbk bahwa tidak ada hubungan afiliasi di antara pihaknya dan BP Berau.
Lantas, proyek apa saja yang berkaitan dengan kontrak penting yang bakal diselesaikan dalam jangka waktu 24 bulan?
Sebagaimana diketahui bahwa perusahaan migas asing yang menjadi mitra PTRO ini tengah menggarap proyek tangguh di Teluk Bintuni, Papua Barat.
Adapun dalam kontrak kedua belah pihak, PTRO akan bertanggung jawab dalam proyek tangguh.
Pertama Proyek Onshore Early Works Engineering, Procurement & Construction (EPC) untuk Lapangan Gas Ubadari Tangguh EGR/CCUS.
Selain itu, pihaknya juga bertanggung jawab dalam proyek Tangguh Onshore Compression UCC.
Tercatat dalam laporan keuangan PT Petrosea Tbk per kuartal III tahun 2023, pihak perusahaan dan BP Berau sebelumnya juga meneken kontrak terkait jasa Supply base di Sorong.
Adapun nilai kontraknya kala itu sebesar USD 52 juta atau setara Rp734 miliar dengan jangka waktu kontrak selama 5 tahun hingga 2022.
Kemudian pada 22 Juni 2023, kedua belah pihak melakukan kontrak lanjutan dengan jangka waktu 12 bulan.
Sehingga total nilai kontrak hingga akhir perjanjiannya sebesar Rp807,6 miliar.
Sebagai informasi tambahan, PT Petrosea Tbk berhasil mencatatkan pendapatan usaha sebesar USD 418 juta per kuartal III tahun 2023.
Penerimaan yang diperoleh perusahaan meningkat dari periode sebelumnya, yakni sebesar USD 329 juta.***