

inNalar.com – Rafah dipandang sebagai tempat perlindungan terakhir bagi para pengungsi di wilayah kantong tersebut.
Ada kekhawatiran yang semakin besar terhadap keselamatan hampir dua juta warga Palestina yang berdesakan di kota selatan.
Di tengah kekhawatiran bahwa Israel berencana memperluas serangannya terhadap Hamas hingga Rafah.
Hal ini dapat mendorong para pengungsi melintasi perbatasan ke Mesir.
Perang di Gaza yang dikuasai Hamas telah meratakan sebagian besar wilayah kantong kecil yang terkepung itu.
Hal tersebut menyebabkan 85 persen penduduknya mengungsi, dan mendorong seperempat penduduknya ke ambang kelaparan.
Ditengah khekawatiran tersebut, Iran telah mengirim bantuan kemanusiaan ketiga ke Jalur Gaza.
Krisis kemanusiaan besar-besaran terjadi di wilayah yang terkepung di tengah perang dahsyat yang dilakukan Israel.
Pada hari Minggu, sebuah kapal yang berisi bantuan kemanusiaan untuk warga sipil di Gaza baru-baru ini meninggalkan pelabuhan Iran dan melewati Selat Hormuz.
Kiriman bantuan termasuk makanan, peralatan medis dan obat-obatan, tenda, selimut, dan kebutuhan kritis lainnya.
Iran telah mengirimkan dua kapal dan satu pesawat yang membawa bantuan ke Gaza.
Kapal pertama yang dikirim bulan lalu, yang disediakan oleh sumbangan masyarakat Iran.
Kapal tersebut berangkat ke Gaza setelah kargo bantuan kemanusiaan pertama Iran yang dikirim pada bulan Oktober.
Namun, kapal tersebut dihentikan untuk dipindahkan oleh pasukan Israel di Mesir.
Kemudian, pada bulan November Iran mengirimkan Bantuan kemanusiaan seberat 60 ton berupa makanan, perbekalan kesehatan, dan obat-obatan.
Dilansir inNalar.com dari thekabultimes.com, hingga kini Iran telah memberikan lebih dari 10.000 ton bantuan kemanusiaan kepada IRCS untuk masyarakat Gaza.***