

inNalar.com – Diketahui, per tanggal 5 Februari 2024 proges pembangunan pabrik pemurnian (smelter) tembaga dan logam mulia PT Amman Mineral Industri di NTB telah mencapai proges 76,1 persen.
Jika dianalisis lebih lanjut, realisasi proges pembangunan sebesar itu diklaim lebih tinggi dari target awal yang angkanya hanya 72,4 persen.
Adapun lokasi dari proyek pabrikpemurnian atau yang lebih dikenal dengan sebutan smelter itu adalah di Kabupaten Sumbawa Barat, NTB.
Berdasarkan pernyataan Vice President of Corporate Communications and Investor Relations Amman, Kartika Octaviana seperti dilansir dari laman web ANTARA, pihaknya akan terus berkomitmen merampungkan fasilitas smelter tersebut.
Diketahui, proyek Smelter Tembaga AMMAN merupakan salah stau proyek strategis nasional (PSN).
Berdasarkan informasi penelusuran, proyek smelter AMMAN menjadi salah satu penyumbang realisasi investasi terbesar KSB di Provinsi NTB pada tahun 2022 lalu.
Diketahui, anggaran proyek yang berlokasi di Kabupaten Sumbawa Barat tersebut adalah senilai kurang lebih Rp15 Triliun.
Diyakini, kemajuan konstruksi fisik smelter dan PMR berjalan dengan baik hingga saat ini.
Penyelesaian konstruksi fisk sendiri ditargetkan rampung pada akhir bulan Mei 2024.
Baca Juga: Berumur 33 Tahun, Tambang Emas dan Tembaga di Sumbawa NTB Ini Sumbang 85 Persen Pendapatan Kabupaten
Kemudian, untuk memulai proses komisioning sendiri ditargetkan terealisasi pada bulan Juni 2024 mendatang.
Ditargetkan setelah beroperasi nanti, total kapasitas input dari fasilitas smelter tembaga dan PMR AMMAN dapat mencapai 900 ribu kilo ton per tahun konsentrat dari tambang Batu Hijau dan proyek Elang nantinya.
Diketahui, untuk produk dari pengolahan ini akan berupa katoda tembaga yang mencapai angka 222 ktpa.
Selain itu, dari pengolahan tersebut jug akan didapatkan asam sulfat mencapai 830 ktpa.
Adapun fasilitas PMR AMMAN, diketahui akan menghasilkan 18 tpa emas batangan, serta 55 tpa perak batangan dan 70 tpa selenium.
Sekedar informasi, bahwasannya pada bulan September 2023 lalu, Amman juga telah menandatangani perjanjian pendahuluan dengan PT Pertamina guna memastikan pasokan sumber energi ramah lingkungan untuk PLTU yang saat ini sedang dibangun.***