

inNalar.com – Perusahaan panas bumi PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO) dan PT Jasa Daya Chevron berkolaborasi dalam proyek panas bumi.
Area konsesi panas bumi yang dibidik oleh kedua perusahaan tersebut berada di WKP Way Ratai, Lampung.
Sebagai langkah penegasnya, perusahaan pelat merah dan Chevron ini membentuk sebuah perusahaan baru melalui skema Joint Venture Company.
Perusahaan patungan tersebut kemudian dinamakan dengan PT Cahaya Anagata Energy.
Pendirian perusahaan hasil joint venture ini ditandai dengan adanya prosesi penandatanganan akta pendirian pada Rabu, 6 Desember 2023.
Akta pendirian tersebut ditandatangani oleh perwakilan dari pihak Chevron New Energies Holdings Indonesia Ltd, Siddharth Jain.
Adapun dari pihak emiten pelat merah ini dilakukan oleh Direktur Utama PGEO Julfi Hadi.
Jadi porsi kepemilikan saham dalam PT Cahaya Anagata Energy didominasi oleh Chevron sebanyak 60 persen.
Sementara sisanya digenggam oleh Pertamina Geothermal sebesar 40 persen.
Langkah selanjutnya setelah pembentukan perusahaan baru ini, kedua perusahaan akan mengurus perizinan Izin Panas Bumi (IPB) beserta izin lainnya.
Agenda utama PT Cahaya Anagata Energy dalam menggarap proyek panas bumi di WKP Way Ratai di Lampung adalah sebagai berikut.
Kegiatan eksplorasi akan menjadi agenda utama perusahaan baru ini. Selanjutnya pembangunan PLTP juga akan dikembangkan di wilayah tersebut.
Dari program eksplorasi yang akan dilakukan oleh PGEO dan Chevron harapannya akan ditemukan potensi sumber daya lanjutan guna kembangkan proyek hidrogen hijau.
Melansir dari Indonesia Chevron, pemaksimalan kapasitas tambahan sumber daya hidrogen hijau atau amonia ini nantinya akan ditujukan untuk proyek pembangkit listrik.
Sebagai informasi tambahan, Pertamina Geothermal Energy telah berhasil mencatatkan pendapatan usaha per kuartal III tahun 2023 sebesar 308,92 juta USD.
Laba bersih PGEO pada pembukuan terakhir juga tercatat mencapai 133,48 juta USD.
Pencapaiannya meningkat dari perolehan profit netto periode sebelumnya yang sebesar 111,42 juta USD.***