Konstruksinya Menelan Dana Rp2 Triliun, 5 Daerah Tolak Besaran Tarif Air dari SPAM Jatigede di Jawa Barat

inNalar.com – Dalam rangka memenuhi kebutuhan air minum di daerah Jawa Barat, maka pemerintah membangun sebuah Sistem Penyediaan Air Minum di Majalengka.

Dikenal dengan nama SPAM Jatigede, lokasinya berada di Desa Babakan Anyar, Kecamatan Kadipaten, Kabupaten Majalengka.

SPAM Jatigede dibangun untuk kebutuhan air bersih di Jawa Barat khususnya di 5 kabupaten/kota di wilayah Cirebon raya.

Baca Juga: Proyeksi Anggarannya Rp10 Triliun, UEA Tertarik Lakukan Investasi Proyek Kereta Bawah Tanah di Bali

5 Kabupaten/Kta di wilayah Cirebon Raya ini meliputi Kota Cirebon, Kabupaten Cirebon, Kabupaten Majalengka, Kabupaten Sumedang dan Kabupaten Indramayu.

Dilansir inNalar.com dari kpbu.jabarprov.go.id, air baku berasal dari Sungai Cimanuk dengan kapasitas suplai air 1.500 liter/detik.

Total kapasitas dari proyek ini sebesar 3.500 liter per detik.

Baca Juga: Kucurkan Dana Rp76,6 Miliar, Tambak Udang Seluas 80 Ha di Karawang Jawa Barat Dimodifikasi

Meskipun begitu, dalam tahap pertama SPAM ini dibangun dengan kapasitas 1.500 liter per detik.

Kini, SPAM ini telah beroperasi sebagian namun terdapat protes penolakan besaran tarif air.

Diketahui harga air SPAM Jatigede mencapai Rp9.000 per meter kubik.

Baca Juga: Keruk Biaya Rp3 Triliun, Kalimantan Selatan Bakal Punya Bendungan Baru Tapi Masih Terganjal Masalah Lahan, Target Proyeknya…

Kemudian, setelah banyak pembicaraan akhirnya harga air SPAM Jatigede mencapai Rp5.825.

Adapun lima PDAM yang mendapatkan aliran air dari SPAM Jatigede.

Lima PDAM tersebut meliputi PDAM kota Cirebon, Kabupaten Cirebon, Indramayu, Sumedang, dan Majalengka.

Baca Juga: Hamas Merespon Positif Tawaran Gencatan Senjata, Netanyahu Malah Deklarasi akan Terus Berperang di Gaza hingga ‘Kemenangan Total’

Namun, 5 PDAM tersebut menolak besaran tarif air dari SPAM Jatigede.

Mahalnya tarif air SPAM Jatigede diperkirakan disebabkan skema biaya pengelolaannya menggunakan sistem KPBU.

Maka dari itu, pemerintah lokal diharapkan bisa mengambil alih pengelolaan SPAM ini agar tarif airnya lebih murah.***

 

Rekomendasi