Catatkan Sejarah Kelam Pada 1997, Jembatan Gantung di Jawa Barat Ini Bikin 25 Ribu Warga Pelosok Sumedang Tak Lagi Terhalang Ganasnya Sungai Cikandung

inNalar.com – Sebuah kabar menggembirakan menyelimuti warga desa di pelosok Sumedang, Jawa Barat.

Berkat adanya jembatan gantung, warga desa Wanajaya yang tinggal di Kecamatan Surian tidak perlu lagi merasa was-was saat melintasi Sungai Cikandung.

Dengan begitu setidaknya ada 25 ribu warga desa yang dahulu terisolir karena lintasan sungai yang cukup deras bisa merasakan manfaat infrastruktur baru tersebut.

Baca Juga: Berkat Dana Rp10,27 Miliar, Jembatan Gantung di Jawa Barat Ini Bikin Warga Indramayu Tak Lagi Andalkan Perahu Getek Lintasi Sungai Cipunagara

Pembangunannya pun cukup kilat, setidaknya berhasil diselesaikan dalam waktu kurang dari 2 bulan saja.

Mulai pembangunannya saja dilakukan pada 5 Oktober dan akhirnya berhasil selesai pada 25 November 2023.

Melintasi Sungai Cikandung, Jembatan Gantung ini dibangun dengan bentang panjang utama di atas permukaan airnya sepanjang 90 meter.

Baca Juga: Terpanjang se-Asia Tenggara! Jembatan Gantung di Bandung Ini Tawarkan Sensasi Melayang di Atas Ketinggian 70 Meter, Berani Coba?

Sementara bentang panjang 50 meternya berada di sisi jalan masuk menuju jembatan utamanya.

Lebar jembatannya juga melega 1,2 meter dan bisa dilalui oleh kendaraan roda dua.

Rupanya lintasan menggantung ini menghubungkan dua kecamatan, yaitu Surian dan Buahdua.

Baca Juga: Jembatan Gantung di Kawasan Pedalaman Aceh Barat Selesai Dibangun, Warga Tak Perlu Lagi Sebrangi Derasnya Arus Sungai Pakai Seutas Tali

Sebagai informasi, Desa Wanajaya berada di Kecamatan Surian, sedangkan Desa Karangbungur berada di Kecamatan Buahdua.

“Jembatan ini dibangun untuk menghubungkan daerah terpencil, dan mempersingkat waktu maupun jarak dari Desa Karangbungur ke Wanajaya maupun sebaliknya,” kata Anton Mukti Putranto.

Anton merupakan Ketua Dewan Pembinaan Vertical Rescue Indonesia yang sempat ikut meresmikan jembatan gantung di pelosok Sumedang tersebut pada akhir tahun lalu.

Baca Juga: Jembatan Gantung Paling Ekstrem Sepanjang 30 Meter di Jogja Ini Jadi Wisata yang Paling Diburu Pencinta Adrenalin, Berani Coba?

Berkat adanya jembatan gantung ini, para petani desa tidak perlu lagi memutar 10 kilometer menuju Desa Hariang yang ada di Kecamatan Buahdua.

Saat mereka perlu mengakses lahan pertanian atau menilik tanah pribadi milik warga, kini bisa dengan lebih cepat melalui jembatan gantung ini.

Adapun yang paling penting, warga tidak perlu lagi harus khawatir menyeberangi aliran Sungai Cikandung yang sesekali meluap dan deras alirannya.

Baca Juga: Telan Rp2,5 Miliar, Jembatan Gantung di Jawa Tengah Ini Jadi Solusi Mobilitas di Pedesaan, Tak Perlu Lagi Lewat Lereng Gunung!

Pasalnya pada tahun 1997 silam, arus sungai yang mengganas pernah melahap korban jiwa saat mencoba melintasinya.

Melansir dari situs Kabupaten Sumedang, proses pembangunan jembatan berhasil direalisasikan oleh Vertical Rescue Indonesia.

Dalam proses penggarapannya, proyek pembangunan ini dibantu oleh segenap personil TNI dan masyarakat setempat.

Baca Juga: Jumlahnya 558 Unit, Pembangunan Jembatan Gantung oleh PUPR Sejak 2015 Alami Dinamika, Cek Statistik Capaiannya

Setelah adanya jembatan gantung di pelosok Sumedang, aktivitas masyarakat semakin mudah.***

 

Rekomendasi