

inNalar.com – Telah resmi mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia, PT Adhi Kartiko Pratama Tbk (NICE) langsung mengganti pengendali pemegang saham.
Hal tersebut ditandai dengan diakuisisinya PT Adhi Kartiko Pratama Tbk oleh perusahaan asal Korea Selatan.
Perusahaan asal Korea Selatan yang mengakuisisi NICE adalah LX International Corp.
Pengalihan saham-sahamnya telah dialihkan dari beberapa pemegang sahan yang lama kepada anak usaha LX International Corp yakni PT Energy Battery Indonesia.
Transaksi tersebut dilakukan dengan harga Rp438 per lembar saham.
Dengan transaksi tersebut, maka PT Energy Battery Indonesia memiliki total 3,6 miliar saham pada NICE.
Jumlah tersebut setara dengan 60 persen dari total seluruh saham NICE.
Setelah transaksi tersebut, emiten PT Adhi Kartiko Pratama Tbk berencana untuk meningkatkan produksi nikel.
Rencananya, perseroan akan meningkatkan produksi nikel 2,5 juta ton hingga 3 juta ton per tahun pada tahun 2024.
Diketahui bahwa pada tahun 2023 lalu, perseroan telah memproduksi nikel sebanyak 2 ton per tahun.
Dengan peningkatan produksi tersebut, perseroan juga menargetkan kenaikan laba bersih dan pendapatan sebesar maksimal 10 persen.
Hingga kini, pendapatan NICE 95 persen masih ditopang oleh penjualan bijih nikel kepada sejumlah smelter di Indoensia.
Sebagai informasi, lokasi ekstraksi perusahaan ini berlokasi strategis di Sulawesi Tenggara, tepatnya di Kabupaten Konawe.
Dilansir inNalar.com dari akp.co.id, letak yang strategis memberikan manfaat bagi pelaksanaan operasi perusahaan.
Kebanyakan, lokasi penambangan perusahaan ini berada di dekat pantai dan dekat dengan dermaga.***