Berdiri pada 1962, Mega Proyek Mall pada Zaman Soekarno Ini Memegang Sejumlah Peranan Penting, Apa Itu?

inNalar.com – Setiap kepemimpinan, tentunya meninggalkan berbagai jejak yang beberapa diantaranya masih bisa disaksikan hingga kini.

Salah satunya, pada masa kepemimpinan Presiden ke-1 RI yakni Soekarno.

Pada saat Soekarno menjadi Presiden RI, terdapat sejumlah megaproyek yang secara kasat mata masih bisa dinikmati hingga kini dan salah satunya adalah Sarinah.

Baca Juga: Dibangun Emiten Kereta Api Belanda, Terowongan Sepanjang 690 M di Jawa Timur Ini Jadi Penghubung Jember – Banyuwangi

Sarinah merupakan pusat perbelanjaan pertama di Indonesia yang digagas oleh Soekarno.

Sarinah sendiri merupakan BUMN yang bergerak di bidang ritel.

Berdiri pada tahun 1962 dengan nama PT Departement Store Indonesia yang juga menjadi pelopor bisnis ritel modern di Indonesia.

Baca Juga: Sempat Raih PDRB Rp457,55 Juta, Teluk Bintuni Dinobatkan Jadi Kabupaten Terkaya di Indonesia Ternyata Ada Sederetan Megaproyek Jadi Penyokongnya

Dilansir inNalar.com dari sarinah.co.id, pembangunan gedung Sarinah pertama berada di Jl.M.H Thamrin, Jakarta.

Pembangunannya rampung dan diresmikan pada tahun 1966 sekaligus menjadi mall pertama di Indonesia.

Kehadiran Sarinah yang digagas oleh Soekarno ini tentunnya bukan tanpa alasan.

Baca Juga: Volume Tampung 90 Juta M3, Bendungan di Jawa Tengah Ini Diramal Mampu Reduksi Banjir Semarang, Diyakini Efektif Susutkan Imbas Genangan Hingga…

Sarinah merupakan bukti nyata misi yang dihadirkan Soekarno untuk mewadahi kegiatan perdagangan produk dalam negeri serta mendorong pertumbuhan perekonomian Indonesia.

Sarinah harus menjadi pusat perdagangan dan promosi barang-barang produksi dalam negeri, terutama hasil pertanian dan perindustrian rakyat.

Peran aktif Sarinah sebagai mitra menjangkau perajin tradisional di pelosok, koperasi di berbagai desa dan kota, hingga desainer busana ternama di ibukota.

Baca Juga: Peras Dana Rp11,6 Miliar, Proyek Kawasan Industri Hasil Tembakau di Sumenep Jawa Timur Tak Juga Difungsikan, Kenapa?

Di sisi lain, kegiatan perdagangannya telah mencakup aktivitas ekspor dan impor beragam komoditas dan mebel.

Setelah hampir 60 tahun berdiri, Sarinah mengalami renovasi besar-besaran pada tahun 2020.

Bangunan Sarinah dibuat dengan gaya arsitektur yang lebih moderen dan menarik.***

Rekomendasi