11 Desa di Lebak Banten Tenggelam Gegara Megaproyek Bendungan Senilai Rp2,27 Triliun, Begini Nasib Warganya

inNalar.com – Sejumlah desa di Kabupaten Lebak telah menjadi saksi sejarah pembangunan nawacita ketahanan pangan dan air negara.

Demi megaproyek bendungan, setidaknya lahan pemukiman empat kecamatan di Provinsi Banten ini telah berubah menjadi sebendung perairan.

Tidak heran jika disebutkan bahwa ada 11 perkampungan yang tenggelam dan kini berubah menjadi sebuah genangan raksasa.

Baca Juga: Gelontorkan Rp1277 Miliar, NTB Punya Bendungan Terbesar Baru yang Beri Manfaat ke Para Petani

Pasalnya luas genangan waduk terbesar ketiga di Indonesia ini mencakup 1.740 hektare.

Dengan adanya kolam berukuran raksasa, infrastruktur tersebut memiliki daya tampung air sebesar 314,7 juta meter kubik.

Persebaran 11 desa yang terdampak proyek bendungan di Kabupaten Lebak ini diketahui berada di Kecamatan Sajira, Cimarga, Maja, dan Rangkasbitung.

Baca Juga: Berdiri pada 1962, Mega Proyek Mall pada Zaman Soekarno Ini Memegang Sejumlah Peranan Penting, Apa Itu?

Peta sebaran genangan tersebut telah digagas sejak tahun 1985, tetapi pembangunannya tertahan hingga 30 tahun.

Kendati demikian, proyek ini mulai dibangkitkan kembali pada tahun 2015 yang pada saat itulah sejumlah warga desa terdampak harus berpindah dari tanah mukimnya.

Masyarakat yang tinggal di empat kecamatan terdampak tersebut akhirnya harus berpindah ke lokasi yang tidak jauh dari jangkauan lokasi proyek.

Baca Juga: Mall Megah Era Presiden Soekarno Ini Jadi Pertama yang Punya Teknologi Canggih di Indonesia, Begini Penampakannya Sekarang

Berkat dana pembebasan lahan yang menguntungkan, ratusan kepala keluarga yang tersebar di sejumlah desa terdampak kembali membangun rumahnya kembali.

Akhirnya infrastruktur yang bernama Bendungan Karian ini berhasil diresmikan pada awal tahun 2024.

Meski perjalanan pembangunan juga sempat melewati masa ulurnya hingga 5 tahun dari yang dijanjikan.

Baca Juga: Prabowo-Gibran Menang Quick Count Pilpres 2024, Beredar Banyak Kecurangan Surat Suara Sudah Dicoblos 02 di Sejumlah TPS

Sebagai informasi, mulanya megaproyek bendungan raksasa Banten ini digadang selesai tahun 2019.

Sebab rentetan kendala teknis, akhirnya realisasinya pun molor bertahun-tahun.

Namun Bendungan Karian tidak hanya berakhir menenggelamkan 11 desa semata, tetapi juga berhasil menggenangi kehidupan warga sekitarnya dengan sejumlah manfaat.

Baca Juga: Tekan Impor USD 500 Juta, Pertamina Garap Proyek Hilirisasi Gas di Teluk Bintuni Papua Barat, Digadang Jadi Pionir Inovasi di Asia Tenggara

Di antaranya adalah fungsi irigasi pertanian yang diharap mampu mengairi lahan persawahan masyarakat Banten seluas 22.000 hektare.

Dengan adanya waduk ini, jalur pengairan lahan bakal makin maksimal dengan mengandalkan Sungai Cidanau, Ciujung, dan Cidurian.

Ditambah lagi dengan potensi genangan raksasa yang mampu menjadi pemasok air baku bagi kehidupan 5 juta penduduk di sekitar lokasi proyek.

Baca Juga: Drama Marry My Husband Adaptasi dari Webtoon Tengah Dibicarakan Bakal Dibuat Ulang di Jepang

Tentunya bagi warga yang berdomisili di Kabupaten Lebak, peluang serapan tenaga kerja ini mampu menekan angka kemiskinan hingga 2,17 persen, melansir dari DJKN Kemenkeu.

Bahkan waduk ini pun juga mendorong potensi listrik berkapasitas 1,8 Megawatt hingga sebanyak 10.000 kepala keluarga yang tersebar di 40 desa mampu diterangi oleh Pembangkit Listrik Tenaga Mini Hidro (PLTMH).***

 

Rekomendasi