Harga Tanah Cuma Rp50 Per Meter, Megaproyek Taman Megah Tinggalan Soeharto Ini Sampai Habiskan Rp10,5 Miliar


inNalar.com
– Soeharto merupakan presiden ke-2 republik Indonesia (RI) yang memperoleh julukan sebagai bapak pembangunan.

Pasalnya selama dirinya menjabat sebagai presiden, banyak megaporyek yang dikerjakan.

Salah satunya ialah taman mini indonesia indah (TMII) yang berada di Jakarta Timur (Jatim).

Baca Juga: Telan Rp7 Miliar, Megaproyek Masjid Terbesar Era Soekarno Ternyata Sempat Diusulkan Dibangun Pakai Kayu

Menengok sejarahnya, sebenarnya taman megah ini awalnya tidak akan dibangun di Jaktim.

Karena dari usulan awal, daerah yang dipilih untuk membangun taman megah tersebut yaitu berada di Jakarta Pusat atau Jakarta Utara.

Akan tetapi karena lahan yang dibutuhkan cukuplah luas, maka akhirnya pemerintah justru memilih Jakarta Timur sebagai lokasi untuk membangun taman megah tersebut.

Baca Juga: Hutang Rp15 Miliar! Uni Soviet Ternyata Pernah Bantu Bangun Megaproyek Stadion Masa Soekarno, Namanya…

Dilansir InNalar.com dari tamanmini.com, luas areal yang dimiliki dari taman ini yaitu seluas 150 hektar.

Selain embutuhkan lahan yang cukup luas, ternyata anggaran yang dikucurkan pun terbilang besar.

Sebab diketahui anggaran untuk membangun taman megah ersebut yaitu sebesar Rp10,5 miliar.

Baca Juga: Lahan 1,45 Juta Hektar Mubadzir, Soeharto Ternyata Pernah Punya Proyek Ambisius di Kalimantan Tengah yang Gagal

Anggaran tersebut tentunya cukuplah besar, karena harga tanah yang digunakan untuk membangun taman ini yaitu sebesar Rp50 per meter.

Usut punya usut, ternyata pembangunan taman megah tersebut justru diusulkan oleh Siti Hartinah, istri dari presiden Soeharto.

Istri ke-2 Indonesia tersebut mengusulkannya pada 13 Maret 1970 dalam rapat Yayasan Harapan Kita yang dilakukan di rumahnya.

Keinginannya yakni untuk membangun keanekaragaman sekaligus membangun miniatur Indonesia di satu lokasi yang kala itu terdiri atas 33 provinsi.

Setelah disetujui dan mulai dibangun, akhirnya megaproyek pembangunan TMII mulai digarap dan telah diresmikan pada 20 April 1975.

Tidak berhenti disitu, ternyata TMII di Jakarta Timur ini juga sempat mengalami renovasi.

Karena sejak 1 September 2023 taman megah tersebut memiliki wajah baru yang diklaim memiliki inovatif dan revolusioner.

Wajah baru tersebut yakni mengusung empat pilar yang meliputi green (hijau), inclusive (inklusif), culture (budaya), dan smart (pintar).

***

 

Rekomendasi