

inNalar.com – Bendungan ternyata tidak sebatas beroperasi secara fungsional, tetapi juga bisa menjadi destinasi wisata tipis-tipis bagi masyarakat sekitarnya.
Salah satunya yang berada di antara Situbondo dan Banyuwangi ini, namanya adalah Bendungan Bajulmati.
Infrastruktur ini disebut memiliki keunikan yang berhasil memikat wisatawan untuk sekadar healing di area waduk.
Rupanya di sekeliling genangan waduk, ada pemandangan langka yang disebut mirip dengan vibes salah satu pulau di Raja Ampat.
Jadi sekeliling bendungan itu rupanya ada sejumlah bukit kecil yang menyerupai pulau layaknya gugusan kepulauan seperti destinasi wisata terkemuka di Papua Barat.
Berhiaskan tampungan air bendung yang luasnya mencapai 98,43 kilometer persegi.
Bendungan Bajulmati memiliki luas genangan yang menutupi lahan seluas 91,93 hektare.
Luas genangan yang begitu jumbo membuat tampungan air maksimalnya bisa mencapai 10 juta meter kubik.
Diramu dengan suasana hangat dan hawa sejuk, waduk ini menjadi destinasi baru bagi wisatawan yang hendak short escape di Banyuwangi.
Namun di balik keindahan waduk tersebut, ada sejumlah potensi yang juga menyumbang manfaat besar bagi para penduduk sekitarnya.
Mulai dari fungsi penyediaan air baku bagi 18.000 keluarga yang tersebar di sekitar lokasi bendungan.
Turut serta pula sumbangsih pasokan airnya yang juga dikirimkan ke Pelabuhan Tanjung Wangi dan Kawasan Industri yang ada di Banyuwangi.
Selain itu, tentunya keberadaan infrastruktur ini sebagaimana diniatkan awal adalah utamanya untuk menjamin keterdiaan irigasi lahan pertanian seluas 1.800 hektare.
Efek pembangunan langsung terasa tatkala para petani di Kabupaten Banyuwangi mulanya hanya 2 kali tanam per tahun.
Kemudian setelah adanya jaminan aliran irigasi tersebut berhasil tembus 3 kali momen tanam dalam setahunnya.
Sebagai informasi tambahan, pembangunan waduk ini memakan waktu hingga 36 tahun lamanya.
Bagaimana tidak, survei lokasi proyek pembangunannya saja sudah dilakukan sejak tahun 1980.
Proses AMDAL pun baru berprogress pada 24 tahun setelahnya, hingga akhirnya pembangunan pondasi mulai tahun 2008.
Penyelesaian pembangunan dan operasional mulai dilakukan pada tahun 2016.
Adapun biaya konstruksi yang digelontorkan guna mewujudkan Bendungan di Banyuwangi ini mencapai Rp422 miliar.***