Dirancang Sejak 1980, Bendungan Terindah di Banyuwangi Ini Dikelilingi Pemandangan Bukit Kecil Bak Gugusan Pulau Raja Ampat, Lokasinya…

inNalar.com – Bendungan ternyata tidak sebatas beroperasi secara fungsional, tetapi juga bisa menjadi destinasi wisata tipis-tipis bagi masyarakat sekitarnya.

Salah satunya yang berada di antara Situbondo dan Banyuwangi ini, namanya adalah Bendungan Bajulmati.

Infrastruktur ini disebut memiliki keunikan yang berhasil memikat wisatawan untuk sekadar healing di area waduk.

Baca Juga: Industrinya Terdampak Situasi Global, PT Emdeki Utama Tbk (MDKI) Proyeksikan Pertumbuhan Penjualan 5 Persen pada 2024

Rupanya di sekeliling genangan waduk, ada pemandangan langka yang disebut mirip dengan vibes salah satu pulau di Raja Ampat.

Jadi sekeliling bendungan itu rupanya ada sejumlah bukit kecil yang menyerupai pulau layaknya gugusan kepulauan seperti destinasi wisata terkemuka di Papua Barat.

Berhiaskan tampungan air bendung yang luasnya mencapai 98,43 kilometer persegi.

Baca Juga: Sebar Dividen Senilai Rp25,30 Miliar, PT Emdeki Utama Tbk (MDKI) Punya Dua Proyek Tertunda, Apa Saja?

Bendungan Bajulmati memiliki luas genangan yang menutupi lahan seluas 91,93 hektare.

Luas genangan yang begitu jumbo membuat tampungan air maksimalnya bisa mencapai 10 juta meter kubik.

Diramu dengan suasana hangat dan hawa sejuk, waduk ini menjadi destinasi baru bagi wisatawan yang hendak short escape di Banyuwangi.

Baca Juga: Pangkas APBN Rp779,2 M, Proyek Jembatan Sepanjang 1.140 Meter di Teluk Tersempit Kota Ambon Ini Baru Diresmikan Setelah 5 Tahun Dibangun

Namun di balik keindahan waduk tersebut, ada sejumlah potensi yang juga menyumbang manfaat besar bagi para penduduk sekitarnya.

Mulai dari fungsi penyediaan air baku bagi 18.000 keluarga yang tersebar di sekitar lokasi bendungan.

Turut serta pula sumbangsih pasokan airnya yang juga dikirimkan ke Pelabuhan Tanjung Wangi dan Kawasan Industri yang ada di Banyuwangi.

Baca Juga: Telan Investasi Total Rp4,51 Triliun, Proyek Bersejarah Soeharto 50 Tahun Silam di Pasuruan, Jawa Barat Ini Baru Diresmikan Jokowi

Selain itu, tentunya keberadaan infrastruktur ini sebagaimana diniatkan awal adalah utamanya untuk menjamin keterdiaan irigasi lahan pertanian seluas 1.800 hektare.

Efek pembangunan langsung terasa tatkala para petani di Kabupaten Banyuwangi mulanya hanya 2 kali tanam per tahun.

Kemudian setelah adanya jaminan aliran irigasi tersebut berhasil tembus 3 kali momen tanam dalam setahunnya.

Baca Juga: Raup PNBP 2023 Sebesar Rp172,96 Triliun, Indonesia Berhasil Jadi Produsen Nikel Terbesar di Dunia Berkat Tren Mobil Listrik

Sebagai informasi tambahan, pembangunan waduk ini memakan waktu hingga 36 tahun lamanya.

Bagaimana tidak, survei lokasi proyek pembangunannya saja sudah dilakukan sejak tahun 1980.

Proses AMDAL pun baru berprogress pada 24 tahun setelahnya, hingga akhirnya pembangunan pondasi mulai tahun 2008.

Baca Juga: Didukung AS dan Eropa, Israel Punya Megaproyek Tandingan Terusan Suez Mesir Senilai 55 Miliar USD, Ada Hubungannya Dengan Serangan Gaza?

Penyelesaian pembangunan dan operasional mulai dilakukan pada tahun 2016.

Adapun biaya konstruksi yang digelontorkan guna mewujudkan Bendungan di Banyuwangi ini mencapai Rp422 miliar.***

Rekomendasi