Lahan 1,45 Juta Hektar Mubadzir, Soeharto Ternyata Pernah Punya Proyek Ambisius di Kalimantan Tengah yang Gagal


inNalar.com
– Food estate atau lumbung pangan, proyek seperti ini mungkin sudah sering masyarakat Indonesia dengar.

Pasalnya, proyek tersebut pernah dijalankan oleh presiden ke-2 Soeharto, Susilo Bambang Yudhoyono, hingga ke Joko Widodo.

Salah satu lokasi yang pernah ditunjuk presiden ke-2 dalam melakukan proyek lumbung pangan tersebut yakni berada di Kalimantan Tengah.

Baca Juga: Bukan Cuma Manusia Lho, Kucing Juga Bisa Ngambek ke Pemiliknya dengan Ciri-ciri Seperti Ini

Adapun nama dari proyek ambisius tersebut adalah proyek lahan gambut (PLG) 1 juta hektar.

Perlu diketahui, sebenarnya sebelum ini presiden ke-2 RI pernah mendapatkan penghargaan FAO.

Penghargaan tersebut diberikan karena Indonesia berhasil memperoleh swasembada beras dengan angka produksi sebanyak 27 juta ton.

Baca Juga: Hati-Hati, 7 Kesalahan Saat Memelihara Kucing Bagi Pemula: Kucing Bisa Berakhir Tragis

Sedangkan sebenarnya saat itu kebutuhan untuk Indonesia saja hanya membutuhkan 19,8 juta ton.

Sekedar informasi, penghargaan itu sendiri diberikan pada tahun 1984 selagi Soeharto menjabat sebagai presiden Republik Indonesia.

Dilansir InNalar.com dari p2k.stekom.ac.id, Walau begitu, namun justru tahun-tahun setelah itu Indonesia mengalami penurunan produksi beras karena musim kemarau yang berkepanjangan.

Baca Juga: Jangan Diabaikan! Inilah 4 Ciri-ciri Ketika Anjing Merasa Kesepian, Gonggong Terus dan Ngamuk ke Majikannya?

Dalam mengatasi hal tersebut, maka presiden ke-2 RI tersebut mencari cara agar dapat meningkatkan produksi beras di Nusantara dan agar tidak berpusat di pulau Jawa.

Setelah itu, maka presiden ke-2 RI tersebut menunjuk Kalimantan Tengah karena pulau yang dimaksud memiliki lahan yang luas.

Maka daerah yang ditunjuk itu adalah lahan gambut yang luasnya mencapai 1,45 juta hektar agar dapat dijadikan food estate besar-besaran.

Selain itu, daerah Kalimantan Tengah dipilih karena memiliki lahan rawa seluas 5,8 juta hektar.

Keputusan yang diambil oleh presiden Soeharto pun juga terdapat di Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 82 Tahun 1995 tentang Pengembangan Lahan Gambut Untuk Pertanian Tanaman Pangan.

Meski begitu, ternyata keputusan yang diambil untuk melakukan penanaman di lahan gambut tersebut malah gagal.

Hal tersebut dikarenakan ternyata lahan gambut merupakan tanah yang digolongkan termasuk sulit untuk dijadikan pertanian.

Bahkan AMDAL yang seharusnya dilakukan sebelum proyek dilaksanakan justru tidak dilakukan, sehingga mengakibatkan kegagalan pula pada proyek ambisius food estate Soeharto.

Ditambah lagi, jumlah panen yang dihasilkan pun terbilang luput besar.

Karena diketahui hasil yang dapat diperoleh dari lahan 1,45 juta hektar lahan gambut tersebut hanya berhasil sebanyak 110 hektar.

Tentu jumlah tersebut berbanding jauh sekali dari rencana awal.

Maka tak heran jika proyek lahan gambut 1 juta hektar di Kalimantan Tengah ini dapat disebut proyek gagal.

***

 

Rekomendasi