Mengenal Kucing Pallas, Spesies Langka Stepa Asia Berbadan Gempal yang Lucu Tapi Berbahaya

inNalar.com – Kucing Pallas atau yang disebut juga dengan Otocolobus Manul adalah hewan liar yang hidup di hamparan stepa Asia bersuhu dingin.

Selama 12 tahun terakhir, wild cat ini masuk kategori spesies langka yang tengah disorot sejumlah lembaga konservasi populasi Pallas.

Tampilan badannya paling beda di antara jenis ras lainnya, karena kucing ini memiliki badan bulat dengan bulu halus dan lebat.

Baca Juga: Choi Woo Shik, Park Bo Young, Lee Jun Young, dan Jeon So Nee Dikonfirmasi Bakal Bintangi Drama Terbaru ‘Melo Movie’

Mantel bulu yang terlihat mengembang di badannya itu memang lembut, tetapi fungsinya adalah untuk menjaga keseimbangan suhu tubuhnya.

Pasalnya habitat hewan langka ini berada di daerah pegunungan atau gurun Asia Tengah yang cenderung memiliki suhu yang ekstrem.

Meski gempal membulat, Kucing Pallas punya tubuh kekar karena aktivitas berburunya yang sangat aktif di alam liar.

Baca Juga: Militer Israel Ajukan Rencana untuk Membentuk Badan Pemerintahan Lokal Palestina Guna Menggantikan Hamas di Gaza

Selain itu, wajahnya yang terlihat datar dan mata bulat bak burung hantu ini langsung bisa dikenali siapa pun yang melihatnya.

Ukuran tubuhnya mini, hampir serupa kucing domestik pada umumnya dengan ukuran panjang badannya 46 – 65 centimeter.

Tinggi badannya hanya berkisar 30 – 35 centimeter dengan ekor pendek khasnya yang panjangnya rata-rata 20-31 centimeter, melansir dari Wild Cat Conservation.

Baca Juga: Anggota Parlemen Inggris Menggambarkan ‘Kekejaman’ di Gaza Setelah Kunjungan Mereka ke Perbatasan

Badannya tidak terlalu tinggi dan kakinya yang pendek ini fungsinya adalah agar hewan langka ini bisa tetap lincah berjalan dan melompat di area bersalju.

Namun jangan tertipu dulu dengan keimutannya, karena meski berbadan gempal dan bertubuh mini mereka sangat garang.

Bisa dibilang wild cat ini cukup berbahaya karena memiliki kemampuan insting berburu yang sangat tinggi.

Baca Juga: Benarkah Memelihara Kucing Berbahaya Untuk Kesehatan Bayi? Bongkar Fakta Menariknya

Mereka gemar mengincar hewan berukuran kecil seperti tikus, tupai, dan kelinci.

Kucing Pallas memiliki tiga teknis berburu khasnya, yaitu teknik mengintai dengan cara merayap di sekitar area tertutup.

Teknik kedua, yaitu bergerak dan menarik hewan buruannya keluar dari persembunyiannya.

Baca Juga: Menyoal Bergabungnya Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) ke Kabinet Jokowi

Adapun yang terakhir, teknik menunggu untuk menyergap mangsanya di lubang tikus.

Sebagai informasi, spesies langka kucing liar ini dahulu ditemukan oleh seorang ilmuwan asal Jerman bernama Peter Simon Pallas pada tahun 1776.

Itulah mengapa kemudian hewan gempal ini dinamakan dengan Kucing Pallas, menyadur dari YouTube Kucing Meong.

Baca Juga: AHY Resmi Gabung Kabinet Jokowi! SBY Malah Tak Hadir dalam Pelantikan Putra Sulungnya Sebagai Menteri, Kenapa?

Sayangnya beberapa tahun belakangan, hewan dengan spesies langka ini terpantau mengalami kemerosotan populasi akibat hilangnya habitat mereka.

Meski kucing liar ini hidup di area hutan lindung yang ada di wilayah Mongolia, tetapi perburuan ilegal telah mengancam eksistensi hewan eksotis ini.

Oleh karena itu, the Pallas’s Cat Working Group (PCWG) memulai inisiatif konservasi terhadap pemantauan populasi dan keberlanjutan hidup kucing ini.***

Rekomendasi