

inNalar.com – Pada hari Selasa, 5 Maret 2024 menuduh Israel menunda-nunda perundingan dan memperingatkan bahwa perundingan tidak langsung tidak akan terbuka tanpa adanya kemajuan.
Mereka menyebut Israel tidak tertarik menghentikan agresi yang sedang berlangsung terhadap Gaza atau membebaskan tahanan.
Hamas menegaskan kepada Israel dan AS bahwa apa yang gagal mereka terapkan di lapangan, tidak akan mereka capai melalui manuver politik.
Gerakan di Kairo menyampaikan visinya untuk proposal gencatan senjata, menekankan penarikan penuh tentara Israel dari Jalur Gaza, pemulangan pengungsi, dan pemberian bantuan, pertolongan, dan rekonstruksi yang memadai.
Mereka tidak akan membiarkan perundingan tetap terbuka sementara agresi dan perang kelaparan terhadap rakyat kami di Gaza terus berlanjut, atau sebagai kedok untuk kejahatan lebih lanjut terhadap warga sipil yang tidak bersalah.
Dilansir inNalar.com dari yenisafak.com, putaran baru perundingan mengenai gencatan senjata di Gaza dimulai pada hari Minggu di Kairo.
Baca Juga: Bosen Sama Dadar? Ini Resep Telur Balado Menu Sahur yang Cocok untuk Anak Kos
Perundingan tersebut juga dengan partisipasi delegasi dari Mesir, Qatar, Amerika Serikat, dan Hamas.
Mediator terus berupaya menjembatani perbedaan antara Israel dan Hamas.
Perbedaan tersebut mengenai rincian penarikan Israel dari Gaza, serta tahanan yang akan dibebaskan dari kedua belah pihak, menurut media Israel.
Hingga kini Hamas diyakini menyandera lebih dari 130 orang Israel setelah serangannya pada 7 Oktober.
Sejak saat itu, Israel melancarkan serangan mematikan di Jalur Gaza.
Akibat serangan mematikan itu, terdapat lebih dari 30.600 korban tewas dan melukai lebih dari 72 ribu.
Perang Israel telah menyebabkan 85 persen penduduk Gaza mengungsi di tengah kekurangan makanan, air bersih dan obat-obatan.
Sementara itu, 60 persen infrastruktur di wilayah kantong tersebut telah rusak atau hancur.
Akibat kekacauan ini, Israel dilaporkan ke Mahkamah Internasional.
Keputusan sementara pada bulan Januari memerintahkan Tel Aviv untuk menghentikan tindakan genosida dan mengambil tindakan untuk menjamin bahwa bantuan kemanusiaan diberikan kepada warga sipil di Gaza.***