Tiongkok Menyerukan Keanggotaan ‘Permanen’ PBB untuk Palestina, Kelanjutan Gencatan Senjata Temui Jalan Buntu

inNaalar.com – Tiongkok menegaskan dukungan kuat untuk Palestina di tengah perang yang sedang berlangsung di Laur Gaza.

Bahkan, Tiongkok menyebut perang yang sedang berlangsung antara Israel dan Hamas di gaza sebagai tragedi kemanusiaan dan aib untuk peradaban.

Pada Kamis, 7 Maret, Menteri Luar Negeri Tiongkok Wang Yi menyuarakan dukungan Beijing agar Palestina menjadi anggota permanen PBB.

Baca Juga: Gak Perlu Diletakkan di Kulkas, Begini Cara Menyimpan Daun Bawang Agar Awet Berminggu-minggu

Mereka juga mendesak anggota tertentu Dewan Keamanan PBB untuk berhenti memberikan hambatan guna mencapai tujuan tersebut.

Tiongkok juga menyerukan konferensi perdamaian internasional yang lebih luas dan efektif.

Wang Yi mengatakan bahwa rakyat Palestina memiliki hak untuk hidup di dunia dan menyerukan pembebasan semua orang yang ditawan.

Baca Juga: Bisa Jadi Ide Jualan, Ini Resep Praktis Puding Milo yang Cocok untuk Takjil Buka Puasa

Untuk menghentikan semua ini, kini tengah diupayakan gencatan senjata.

Namun, tampaknya perundingan demi perundingan guna mengusahakan adanya gencatan senjata menemui jalan buntu.

Kemarin, 6 Maret 2024 Pembicaraan mengenai gencatan senjata dan pertukaran sandera antara Israel dan Hamas menemui jalan buntu.

Baca Juga: Jangan di Goreng Terus! Ini Resep Mudah Ayam Kecap Jahe, Cocok untuk Menu Buka Puasa pada Ramadhan 2024

Para perunding dari kelompok militan Palestina, Qatar dan Mesir berusaha untuk mencapai gencatan senjata selama 40 hari menjelang bulan puasa Ramadhan, yang dimulai awal minggu depan.

Dilansir inNalar.com dari gulftoday.ae, Hamas berjanji untuk terus mengambil bagian dalam perundingan di Kairo.

Namun, para pejabat di kelompok militan tersebut mengatakan gencatan senjata harus dilakukan sebelum para sandera dibebaskan.

Baca Juga: Bikin Ketagihan, Begini Tips Memasak Beras Pera Biar Hasilnya Bisa Jadi Nasi Pulen yang Lembut, Pakai Agar-agar?

Selain itu, pasukan Israel harus meninggalkan Gaza dan seluruh warga Gaza harus dapat kembali ke rumah mereka yang telah melarikan diri.

Pasukan Israel terus membombardir wilayah kantong Palestina sejak perundingan dimulai di Kairo.

Situasi kemanusiaan yang mengerikan di jalur pantai yang padat penduduknya semakin memburuk.

Hingga kini, jumlah korban tewas di Palestina mencapai lebih dari 30 ribu jiwa.***

Rekomendasi