

inNalar.com – Demak adalah salah satu Kabupaten yang terletak di Jawa Tengah.
Beberapa tahun belakangan, tersiar kabar rencana pembangunan tanggul raksasa atau giant sea wall.
Proyek pembangunannya adalah yang pertama kali di Indonesia.
Tujuan dari pembangunan tanggul raksasa di demak ini adalah agar kawasan pesisir utara Jawa tidak amblas akibat abrasi.
Pemerintah juga merencanakan untuk memfungsikan Tol ‘Atlantis’ Semarang-Demak sebagai tanggulnya.
Rencananya, tanggul ini akan diperluas bukan hanya di sepanjang jalur Tol Semarang-Demak, tetapi juga di kawasan pesisir Utara Jawa.
Baca Juga: 58 km dari Bogor, 1,79 Juta Ton Emas Tersembunyi Dalam Gunung 1.261 Mdpl Ditemukan di Jawa Barat
Proyek tanggul raksasa ini bisa dibilang sangatlah mahal dan banyak kontroversi di dalamnya.
Diketahui bahwa proyek raksasa ini diperkirakan akan menghabiskan dana hingga Rp700 triliun.
Untuk pembiayaan, pemerintah berencana untuk menggandeng sektor swasta.
Baca Juga: Habiskan Rp38,3 Miliar, Pembangunan Remedial Waduk di Tegal Ini Disebut ‘Proyek Siluman’
Para ekonom menyebut tanggul raksasa ini merupakan kebijakan mahal dan tidak berkelanjutan.
Selain itu, Walhi atau Wahana Lingkungan Hidup Indonesia juga mengritik adanya proyek ini.
Walhi menyebut tanggul raksasa di Demak ini merupakan solusi palsu krisis iklim.
Dilansir inNalar.com dari walhi.or.id, Walhi menyebut rencana pemerintah yang akan membangun kembali tanggul laut dengan cara mereklamasi laut adalah sesat pikir pembangunan.
Hal tersebut dikarenakan proyek ini tidak akan menjawab akar persoalan kehancuran ekologis Pulau Jawa.
Mengingat telah di lakukan eksploitasi untuk kepentingan industri ekstraktif baik di darat maupun di pesisir, laut, dan pulau kecil di pesisir laut jawa.
Nantinya, tanggul raksasa ini juga akan menghancurkan wilayah laut atau perairan Pulau Jawa bagian utara yang selama ini menjadi wilayah tangkapan ikan ratusan ribu nelayan tradisional.***