Simpan 7,9 Juta Ton Bauksit, Proyek Smelter Alumina Megah di Mempawah, Kalimantan Barat Bakal Terealisasi

inNalar.com – Kalimantan Barat merupakan provinsi yang berlimpah kekayaan alam berupa bauksit, salah satunya di Mempawah.

Oleh karena itu, progres proyek pembangunan smelter alumina di Mempawah menjadi perhatian penuh Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat.

Bukan tanpa alasan Pemerintah RI mengejar wilayah tersebut menjadi pusat olah bahan baku logam ringan dan langka ini.

Baca Juga: Penduduk Miskinnya Capai 6,56 Ribu Jiwa, Kota Palu Ternyata Bisa Jadi Kota Terkaya dengan Cadangan Perak 4,2 Juta Ton

Pasalnya, bahan baku utama yang diolah di smelter alumina Mempawah ini nantinya adalah bijih bauksit.

Sementara persebaran potensi mineral logam ini paling banyak ada di Kalimantan Barat.

Pada keterangan pers yang digelar pada 20 Maret 2024, melansir dari Sekretariat Kabinet RI, Presiden Joko Widodo membocorkan informasi satu penting.

Informasi penting tersebut mengenai kapan target proyek Smelter Grade Alumina Refinery (SGAR) selesai digarap.

Presiden Joko Widodo pun mengungkap bahwa target penyelesaiannya tepat pada Juni 2024.

Namun smelter alumina yang dibangun di Mempawah, Kalimantan Barat ini baru terbangun dengan kapasitas penuh pada tahun 2025.

Integrasi proyek antara pembangunan smelter alumina di Mempawah dan pabrik pengolah tembaga di Gresik ini menjadi strategi cantik Pemerintah RI.

Pasalnya dengan adanya dua pembangunan tersebut, ditarget Indonesia akan menjadi negara penghasil industri mobil listrik.

Sedikit informasi mengenai smelter alumina atau SGAR di Mempawah, Kalimantan Barat yang digadang mulai beroperasi pada tahun ini.

Proyek pembangunan pabrik senilai Rp3,8 triliun ini dilakukan oleh PT Indonesia Asahan Aluminium (INALUM).

Dukungan pembangunan pabrik tersebut dipertegas ketika garapan tersebut dimasukkan kembali menjadi Proyek Strategis Nasional pada Desember 2023.

Perlu diketahui, dalam pembangunannya smelter alumina Mempawah ini dibangun dari hasil kolaborasi anak perusahaan INALUM dan PT Aneka Tambang (ANTAM).

Disebutkan bahwa progres pembangunan proyek smelter alumina di Kabupaten Mempawah, Kalimantan Barat sudah lebih dari 80 persen.

Ditargetkan pabrik pengolah mineral logam langka ini akan menghasilkan 1 juta ton alumina per tahun.

Dengan kapasitas produksi tersebut, bahan baku bauksit yang dibutuhkan setiap tahunnya mencapai 3,3 juta ton.

Sebagai informasi tambahan, kabupaten dimana lokasi smelter ini dibangun diketahui menjadi surganya mineral logam ringan dan langka.

Sebagai contoh, Toho merupakan daerah pelosok Mempawah yang terbukti menyimpan 7,9 juta ton bauksit.

Sumber daya terkiranya saja mencapai 7,77 juta, sedangkan potensi terukur mencapai 11,95 juta ton, melansir dari data Badan Geologi Kementerian ESDM.

Tidak heran jika Mempawah dibidik menjadi daerah potensial Pemerintah RI untuk membangun mata rantai ekosistem industri mobil listrik.***

 

Rekomendasi