

inNalar.com – Israel melancarkan serangan rudal terhadap Teheran pada dini hari Jumat waktu setempat.
Sistem pertahanan udara Iran diaktifkan di beberapa lokasi setelah beberapa ledakan terdengar di dekat bandara dan pangkalan militer di kota Isfahan, Iran.
Peluncuran rudal tersebut terjadi setelah Iran melancarkan serangan terhadap sasaran di sekitar Israel pada Sabtu pekan lalu.
Iran sendiri menembakkan lebih dari 300 drone dan rudal tak berawak.
Lokasi Tentara Suriah di provinsi As-Suwayda dan Daraa di Suriah selatan juga menjadi sasaran serangan.
Dilansir inNalar.com dari refiff.com, serangan tersebut menargetkan lokasi radar militer Suriah antara Qarda dan Izraa di Daraa, Suriah Selatan.
Penduduk Mosul dan Erbil di Irak juga melaporkan mendengar suara jet tempur pada hari Jumat dini hari.
Israel dan sekutunya, termasuk AS, mencegat semua kecuali sejumlah kecil dari mereka.
Sejak serangan terhadap Iran, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan kabinet perang negara tersebut telah bertemu beberapa kali.
Menteri Luar Negeri Iran, Hossein Amir-Abdollahian memperingatkan Israel agar tidak melakukan tindakan militer apa pun yang menargetkan kepentingan Iran.
Dia menyatakan Iran telah menyelesaikan ‘langkah pertahanan dan serangan balik’ dan mendesak masyarakat internasional untuk menghentikan Israel melakukan operasi militer apa pun terhadap Iran.
Oleh karena itu, rezim Israel harus dipaksa untuk menghentikan petualangan militer lebih lanjut terhadap pusat-pusat, aset-aset kami.
Selain itu, ia mengkritik Amerika Serikat, Inggris, dan Prancis karena tidak mengeluarkan pernyataan atas serangan terhadap gedung diplomatik Iran di Damaskus.
Pada hari Sabtu pekan lalu, Iran meluncurkan beberapa drone dan rudal ke arah Israel sebagai pembalasan atas dugaan serangan udara Israel terhadap konsulatnya di Suriah.
Ancaman Iran berhadapan dengan keunggulan udara dan teknologi IDF, dikombinasikan dengan koalisi tempur yang kuat, yang bersama-sama mencegat sebagian besar ancaman.***