Megaproyek Jalan Tol di Pekanbaru Rp16,2 Triliun Sukses Bikin Daerah di Riau Ini Kipas-kipas Duit: Digadang High Income


inNalar.com – Inilah salah satu buah manis semangat Pemerintah RI membangun jalan tol hingga ke Provinsi Riau, gerak ekonomi dari daerah yang dilintasi megaproyek ini semakin cuan berkat adanya potensi pajak yang dihasilkan.

Geliat ekonomi dari potensi pajak yang bisa kita lihat salah satunya adalah Kabupaten Siak yang dilintasi Jalan Tol Pekanbaru-Dumai di Provinsi Riau.

Lintasan tol sepanjang 43,8 kilometer ini berhasil membawa hujan berkah bagi daerah yang satu ini.

Baca Juga: Baru Diresmikan Awal tahun 2024, Tol Serpong Cinere Tuai Kontroversi Gegara Tarifnya Dianggap Selangit, Segini Nominalnya

Megaproyek Jalan Tol Pekanbaru-Dumai tidak hanya beri kebahagiaan masyarakatnya tetapi juga kesejahteraan pembangunan daerahnya berkat potensi pajak yang dihasilkan.

Sesuai dengan harapan, usai infrastruktur jalan ini diresmikan oleh Presiden RI Joko Widodo pada tahun 2020 lalu ada secercah masa depan yang lebih cerah untuk daerah ini.

Megaproyek garapan Hutama Karya ini akhirnya berhasil meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) daerah ini.

Baca Juga: Biaya Konstruksinya Rp2,1 Triliun, Jalan Tol Serpong Cinere Sempat Tak Kunjung Beroperasi, Kenapa?

Lantas, daerah mana yang dikatakan makin cuan berkat proyek jalan lebar ini?

Daerah yang terciprat berkah megaproyek Jalan Tol Pekanbaru-Dumai ini adalah Kabupaten Siak, Riau.

Setahun setelah persemiannya, euforia pelintas jalan tol melejit hingga potensi pajak yang diraih Kabupaten Siak ini mencapai Rp8,9 miliar.

Baca Juga: Bisa Healing ke Malaysia, Traffic Jalan Tol di Pekanbaru, Riau Sepanjang 131 km Ini Paling Ramai di JTTS

Lebih rincinya, penerimaan tersebut tercatat dalam Surat Pemberitahuan Pajak terhutang (SPPT).

Jadi Kabupaten Siak akan mendapatkan potensi pajak dari megaproyek jalan tol di Riau ini melalui Pajak Bumi dan Bangunan Pedesaan dan Perkotaan (PBB-P2).

Terbilang cuan mengingat 43,8 kilometer ruas tol melintasi daerah tersebut.

Baca Juga: Telan Dana Rp14,3 Triliun, Pemerintah Akui Proyek Pembangunan Tol Serpong Balaraja di Tangerang Terbilang Lambat

“Dari PPB-P2 Tol kita mendapat Rp 8,9 Miliar Per tahunnya,” tutur Husni selaku Walikota Pekanbaru.

Optimisme ini terus berlanjut ketika Gubernur Riau Brigjen TNI Edy Natar Nasution sempat menyampaikan laju pertumbuhan ekonomi Riau tahun per 2023.

Kabupaten Siak dan Bengkalis adalah dua daerah yang paling disanjung oleh Gubernur Edy.

“Pada lingkup kabupaten, Pemerintah Provinsi Riau memberikan apresiasi kepada dua kabupaten, yaitu kabupaten Bengkalis dan Kabupaten Siak,” pungkasnya.

Secara umum daerah tersebut tercatat memiliki PDRB yang menyentuh rate 15.147 USD per kapita.

Sementara Kabupaten Bengkalis mengungguli daerah tersebut dengan pendapatan 20.405 USD.

Pada sisi lain, Hutama Karya pun terus menjaga kualitas Jalan Tol Pekanbaru-Dumai guna menjaga rate traffic dan kenyamanan para pengendara.

Upaya menjaga dan meningkatkan kualitas jalan tol juga menjadi bagian dari proses kolaborasi antara Badan Usaha, Pemerintah RI, dan Pemerintah Daerah.

Perlu diketahui, megaproyek infrastruktur jalan lebar ini memakan biaya investasi sebesar Rp16,2 triliun.

Besaran investasi yang cukup fantastis diharapkan juga memberikan pengembalian dampak yang setimpal bagi daerah dari segala lininya.

Kemudahan arus distribusi barang industri hingga keran ekonomi melalui sektor pariwisata diharapkan semakin memacu pembangunan Provinsi Riau.

Tidak sekadar penyediaan jalan tol, Hutama Karya juga diketahui telah membangun sejumlah Rest Area.

Rest Area di ruas tol ini tersebar di Pekanbaru, Siak, Bengkalis, dan Dumai.

Adapun rest area ini dapat ditemukan pada setiap jarak 20 – 30 kilometer.

Sebagai informasi tambahan, pembangunan Jalan Tol Pekanbaru-Dumai ini dibangun demi membuka simpul potensi agrobisnis dan perminyakan, utamanya di Dumai.

Adanya infrastuktur jalan ini salah satunya diharapkan mampu memaksimalkan pengembangan industri tersebut.***

Rekomendasi