Disebut Jadi Solusi Krisis Iklim, ANDAL Proyek Tol ‘Atlantis’ Semarang – Demak Kena Hujam Kritik WALHI

inNalar.com – Gencarnya Proyek ‘Atlantis’ Tol Tanggul Laut Semarang – Demak sebagai solusi mengatasi dampak krisis iklim terus disorot.

Semakin disorot oleh pegiat lingkungan, utamanya saat Proyek ‘Atlantis’ Semarang ini diumumkan telah mengantongi ANDAL.

Sebagai informasi, Analisis Dampak Lingkungan Hidup proyek ini disebut melalui penelitian studi ekologi.

Baca Juga: Hilal Mitigasi Banjir Rob Semarang Makin Tampak, Proyek Tol Tanggul Laut ‘Atlantis’ Masih Sibuk ‘Disembuhkan’

Penegasan adanya studi ekologi Proyek Tol Tanggul Laut di pesisir Semarang diungkap oleh Airlangga Hartarto.

Studi ekologi yang disebutkan Menko Bidang Perekonomian ini ditangkap WALHI berkaitan erat dengan dokumen ANDAL Proyek.

Sebelumnya, Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (WALHI) diketahui telah melakukan studi khusus di wilayah pesisir utara Jawa Tengah.

Baca Juga: Flyover Besutan Pelindo 3 di Surabaya Segera Operasi, Keluar Pelabuhan Jawa Timur Ini Tak Lagi Pusing, tapi…

Materi pendukung penelitian mereka salah satunya mengulik dokumen analisis dampak lingkungan proyek tersebut.

Dari penelitian yang dilakukan pihak WALHI, didapatkan setidaknya 6 hal yang dapat dikritisi.

Apabila dilihat secara keseluruhan, kajian ANDAL proyek ini dipandang belum mendalam untuk sekelas Proyek ‘Atlantis’ senilai Rp15 triliun.

Baca Juga: Rencananya Membentang Sepanjang 54,3 Kilometer, Tol Gresik Tuban Ini Bakal ‘Lindas’ 2 Kecamatan, Kapan Dibangun?

“Secara umum, analisis dalam ANDAL sempit untuk proyek sebesar TTLSD,”dikutip inNalar.com dari WALHI Jawa Tengah.

Sebagai catatan, TTLSD merupakan singkatan dari Tol Tanggul Laut Semarang-Demak.

Penyampaian hasil analisis dampak lingkungan proyek tersebut dinilai masih belum detail dan mendalam.

Baca Juga: Bakal Tabrak 40 Desa, Proyek Ruas Tol di Jawa Tengah Ini Masih Belum Ada Kepastian

Disebut kurang detail, karena sumber galian urugan pembangunan belum dijelaskan secara gamblang.

Padahal informasi tersebut sangat penting diinformasikan, karena dapat memperjelas potensi kerusakan lingkungan di daerah lainnya.

Contohnya seperti di Kecamatan Pabelan di Kabupaten Semarang dan Kaliwungu di Kabupaten Kendal.

Baca Juga: Gandeng Malaysia, Jalan Tol di Palembang Ini Bakal Tersambung Penuh pada Akhir 2024

Selain itu, potensi kerusakan lingkungan juga rentan terjadi di Kecamatan Toroh di Kabupaten Grobogan, melansir dari WALHI Jateng.

Sebagaimana diketahui, proses pembangunan jalan tol spesial ini melalui sejumlah proses reklamasi di daerah pesisir Semarang.

Tidak berhenti di situ, potensi kerusakan lingkungan juga terletak pada terganggunya ekosistem pesisir pantai dan laut.

Tentu kerusakan tersebut akan berdampak langsung terhadap nelayan yang sumber pencahariannya berada di wilayah lautan.

Adapun dokumen ANDAL Proyek ‘Atlantis’ Semarang dinilai masih berfokus pada upaya peningkatan kesempatan kerja.

Namun belum secara mendalam mengulik efek negatif ketika masyarakat sekitar pesisir kehilangan mata pencahariannya.

WALHI mengungkap bahwa setidaknya terdapat 46 hektare ekosistem hutan bakau akan terdampak oleh proyek tol tanggul laut Semarang-Demak ini.

Adanya potensi perubahan arus laut imbas pengerjaan proyek ini dapat menyebabkan masyarakat di wilayah Sayung akhirnya pindah.

Hal ini dikarenakan abrasi yang semakin parah menghantam pesisir Demak imbas arus yang beralih arah tersebut.

Sebagai informasi, Proyek Giant Sea Wall di Semarang kini lebih dikenal dengan Proyek ‘Atlantis’.

Proyek ini merupakan bagian dari upaya strategis Pemerintah RI dalam mengendalikan efek krisis iklim di pesisir utara Jawa Tengah.

Selain memanfaatkan potensi Jalan Pantai Utara yang masif pergerakan ekonominya, jalan tol ini dimaksudkan menjadi mitigasi bencana banjir rob.

Meski melalui lika-liku pendanaan proyek, pembangunan jalan tol Semarang-Demak terus digesa Pemerintah RI.

Tjahjo Purnomo selaku EVP Sekretaris Hutama Karya mengungkap tiga manfaat strategis proyek ini.

Apabila Semarang dan Demak berhasil tersambung oleh tol tanggul laut ini, diharapkan kemacetan  yang kerap terjadi di daerah Kaligawe Semarang dapat terurai.

Selain itu konektivitas lintasan tol antardaerah di Jawa Tengah pun diharapkan semakin terintegrasi, ungkapnya.

Tidak ketinggalan tentunya kualitas hidup masyarakat sepanjang lintasan, baik di pesisir mau pun daerah daratan juga diharap semakin meningkat usai proyek ini terwujud, tambahnya.***

Rekomendasi