

inNalar.com – Perjalanan panjang kemajuan sekolah elit yang tersebar di hamparan tanah Eropa tidak lepas dari sosok pendidik Jerman yang satu ini.
Berkat ide nyentrik yang dibuahkan oleh sang filsuf pendidikan ini, sekolah elit di Eropa seperti Jerman hingga Skotlandia berhasil memajukan intelektualitas para siswanya dengan cara yang tidak biasa.
Sosok pendidik Jerman tersebut bernama Kurt Hahn. Ia terlahir sebagai keturunan Yahudi yang menghabiskan masa kecilnya di Berlin.
Sifat gemar belajarnya sangat tercermin dari bagaimana jejak panjang riwayat pendidikannya. Mulai dari berkuliah di University of Oxford.
Selain itu, ia juga sempat menempuh studi di satu kampus terindah di dunia, yaitu Heidelberg University. Lalu kuliah juga di Freiberg dan Gottingen University.
Pria bijak kelahiran 5 Juni 1886 ini mewariskan sebuah motto yang masih diresapi maknanya oleh sejumlah sekolah terkemuka di wilayah Eropa.
Baca Juga: Berdesain Kubah Kaca, Perpustakaan Termegah di Chicago AS Klaim 99 Persen Mampu Blokir Sinar UV
Moto tersebut berbunyi “There is more in you than you think”. Kalimat inspirasional tersebut mendorong setiap insan untuk mengeksplorasi potensinya lebih dari apa yang diketahui oleh dirinya sendiri.
Sebagaimana disebutkan bahwa Kurt Hahn merupakan seorang putra yang lahir dari orang tua keturunan Yahudi, sosoknya pernah melalui masa beratnya saat peristiwa Holocaust menyeruak di Jerman.
Saat Hahn telah berhasil mendirikan sekolah asrama Schule Schloss Salem bersama Pangeran Max kala itu, dirinya sempat dipenjara selama 5 hari pada tahun 1933.
Penangkapan dirinya diketahui karena Kurt Hahn adalah sosok yang cukup vokal dalam menyuarakan aspirasi selama pemerintahan Adolf Hitler, terlebih dirinya memiliki latar belakang yang cukup menjadi sorotan saat momen kelamnya Jerman.
Ia dipenjara usai pernyataan kontroversialnya yang meminta para pelajar, guru, hingga alumninya untuk memilih antara antara Salem atau Hitler.
Namun berkat sosok Perdana Menteri Inggris bernama Ramsay MacDonald, dirinya bebas tetapi ia lebih memilih untuk pergi ke Inggris.
Baca Juga: Sandang Gelar Ph.D, Aktris Cantik Asal Korea Selatan Ini Rupanya Jebolan Universitas Top Dunia!
Perpindahannya ke negara lainnya pun tidak membuatnya surut untuk membangun pendidikan di daerahnya. Setelah ia pindah ke Britania Raya, dirinya mendirikan sebuah sekolah di Skotlandia.
Lokasi sekolahnya dikenal luas memiliki pemandangan indah dan suasana yang menenangkan, karena diapit oleh pesisir pantai Moray dan perbukitan.
Sekolah elit kedua yang dibangun oleh Kurt Hahn bernama Gordonstoun School. Gerakan ide nyentriknya mulai melesat perkembangannya.
Sejumlah sekolah mengadopsi gaya belajar siswa yang diatur berdasarkan pengalamannya.
Jadi jika kamu melihat konsep pembelajaran outdoor dan cenderung berbaur dengan alam, inilah salah satu nilai yang ditanamkan oleh sosok pendidik Jerman ini.
Tidak hanya bergerak melalui lembaga institusi pendidikan, Hahn juga mendirikan organisasi bernama Outward Bound Trust.
Baca Juga: 5 Kota Pelajar Terbaik di Dunia Versi QS Best Student Cities Rankings 2025, Asia dan Eropa Bersaing!
Ide nyentrik Hahn pada intinya adalah bagaimana siswa dapat belajar melalui pengalaman langsung yang mereka alami.
Guru membantu fasilitasi para siswanya untuk mempelajari berbagai hal yang menantang agar sifat keberanian, keteguhan, imajinasi, prinsip, hingga kedermawanan muncul dalam diri mereka.
Murid yang pernah menjadi alumni sekolah yang didirikannya termasuk pula di dalamnya adalah Pangeran Philip.
Putra bungsu dari Pangeran Philip dan Ratu Elizabeth II the Duke of Edinburgh pun juga salah satu tokoh yang sempat menjadi muridnya.
Dirinya hingga kini juga terus menyebarkan filosofi pendidikan Hahn.
“Dia mengabdikan sebagian besar waktunya sebagai anggota Keluarga Kerajaan yang secara full time memperjuangkan kaum muda dan mempromosikan manfaat pendidikan non-formal di seluruh dunia,” dikutip inNalar.com dari situs resmi Royal UK.
Inilah sosok pendidik Jerman terkemuka, Kurt Hahn, yang pemikirannya masih diwariskan oleh sejumlah tokoh edukasi dan beberapa institusi pendidikan elit di Eropa.***