

inNalar.com – Pernahkah Anda mendengar tentang kampung yang dihuni oleh ‘manusia kepiting’? Bukan sekedar mitos, fenomena unik ini nyata adanya di Dusun Ulutaue, Kecamatan Mare, Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan.
Dikenal sebagai ‘Kampung Manusia Kepiting’, Dusun Ulutaue telah menjadi perhatian Indonesia. Hal itu dikarenakan keunikan genetik warganya.
Hampir seluruh penduduk di kampung pelosok, Bone, Sulawesi Selatan itu memiliki jari-jari yang terbelah menjadi dua atau tiga, menyerupai capit kepiting.
Dari anak-anak hingga orang dewasa, jari-jari mereka mengalami kelainan.
Fenomena tersebut telah menjadi cerita unik yang menarik perhatian para ilmuwan dan peneliti.
Melansir jurnal penelitian yang diterbitkan oleh Universitas Hasanuddin, kelainan genetik masyarakat Ulutaue dikategorikan sebagai penyandang oligodaktili.
Penyandang oligodaktili adalah manusia yang memiliki jari tangan dan kaki yang kurang dari lima. Kekurangan tersebut terbentuk sejak lahir.
Penelitian bertajuk “People with Lobster – Claw Syndrome: A Study of Oligodactyly Sufferers and their Communication Experiences in the Village of Ulutaue, South Sulawesi, Indonesia” menjelaskan,
Terdapat beberapa aktivitas yang membuat penderita oligodaktili mengalami kesulitan, seperti makan nasi dengan tangan kosong yang akhirnya beras terus menerus jatuh melalui jari tangan, memegang benda kecil seperti gelas, dsb.
Meskipun memiliki keunikan fisik, masyarakat Ulutaue hidup dengan sederhana dan harmonis.
Kebanyakan dari mereka berprofesi sebagai nelayan dan petani.
Meski terkadang kondisi fisik mereka jadi kendala utama dalam beraktivitas, penduduk tetap semangat menjalani hidup.
Pemerintah Kabupaten Bone, Pemprov Sulawesi Selatan dan berbagai elemen masyarakat telah berupaya membantu masyarakat Ulutaue, baik dalam bidang kesehatan maupun kesejahteraan.
Adapun beberapa upaya yang telah dilakukan antara lain:
Melakukan pemeriksaan kesehatan masyarakat ‘Kampung Manusia Kepiting’ secara berkala
Kemudian, memberikan bantuan sosial kepada masyarakat yang membutuhkan.
Terakhir, dengan membangun infrastruktur dan fasilitas umum dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat.
Keunikan Dusun Ulutaue, Kecamatan Mare, Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan, berpotensi menjadi daya tarik wisata medis.
Banyak wisatawan yang penasaran ingin melihat langsung kehidupan masyarakat di sana dan mempelajari lebih lanjut tentang fenomena genetik yang terjadi.
Keberadaan Kampung Manusia Kepiting ini mengajarkan kita tentang pentingnya menghargai keberagaman.
Setiap individu memiliki keunikan masing-masing dan harus saling menghormati.