

inNalar.com – Tahukah bahwa Sumbawa Barat merupakan daratan mungil yang berperan besar bagi keberlanjutan ekonomi Nusa Tenggara Barat (NTB).
Bagi para pemburu kekayaan alam, Sumbawa Barat inilah surganya ‘harta harun’ emas, perak, dan tembaga.
Bahkan, salah satu pelosok di Sumbawa Barat terbukti menyimpan sumber daya dan cadangan bijih emas jumbo.
Menghimpun data dari Kementerian ESDM, bijih mineral logam emasnya sendiri terbukti mencapai 293 juta ton.
Temuan data terkiranya menembus 489 juta ton, sedangkan kadar bijih terukur terkonfirmasi 50 juta ton.
Lantas, di mana letak ‘harta karun’ potensial Nusa Tenggara Barat ini?
Baca Juga: Perbandingan Analisis Iklan, Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 8 SMP Halaman 54 Kurikulum Merdeka
Menurut data Badan Geologi ESDM, lahan potensial yang terbukti kemilaukan emas di Sumbawa Barat terletak di tambang Batu Hijau.
Perusahaan tambang yang mengoperasikan kekayaan alam di wilayah tersebut adalah PT Amman Mineral Nusa Tenggara.
Menariknya, tidak hanya emas yang menjadi primadona alam Batu Hijau, Sumbawa Barat.
Melalui pengelolaan Amman, tembaga pun menjadi tumpuan besar perekonomian Nusa Tenggara Barat.
Sebagai informasi, perusahaan tambang ini mengoperasikan tambang emas dan tembaga terbesar kedua di Indonesia.
Bahkan, tambang ini digadang masuk dalam daftar 5 besar cadangan tembaga terbesar di dunia.
“Salah satu dari lima cadangan setara tembaga terbesar di dunia,” dikutip dari situs resmi Amman.
Pemerintah Daerah Sumbawa Barat pun cukup diuntungkan dengan besarnya sumbangsih Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari sektor pertambangan.
Kepala Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Ari Hadiarta menyebut sektor pertambangan cukup besar andilnya untuk penerimaan NTB.
Terlebih dengan adanya infrastruktur yang getol dibangun oleh Amman seperti smelter, pabrik pemurnian konsentrat tembaga dan emas, melansir dari PPID Kabupaten Sumbawa Barat.
Namun tahukah bahwa ada keunikan tersendiri dari tambang Batu Hijau ini.
Meski ‘harta karun’ di daratan Sumbawa Barat ini sangat gemerlap dan berlimpah, rupanya tambang tersebut hanya ada satu lubang.
Kerukan lubang yang terbentuk dari aktivitas penambangan mengeruk sedalam 600 meter.
Diameter lubangnya pun mencapai 2 kilometer.
Lebih mencengangkannya lagi lubang dinding tambangnya mencapai 3,7 juta meter persegi.
Sebagai informasi tambahan, pihak Badan Pendapatan Daerah Pemerintah Daerah Sumbawa Barat bocorkan realisasi PAD 2024 daerahnya.
Dari target PAD 2024 yang ditetapkan sebesar Rp76,65 miliar. Menurut data monitoring terkininya realisasi pendapatan sudah mencapai Rp529 miliar.
Artinya, pencapaian PAD Sumbawa Barat pada tahun 2024 sudah melampau hingga 690,307 persen.***