

inNalar.com – Selalu menjadi pertolongan pertama untuk menaikkan mood atau moodbooster, cokelat tak pernah ditinggalkan pecintanya.
Dibalik rasa cokelat yang manis, ada 130,8 ribu ton kakao yang bercita rasa cenderung pahit diproduksi dari daerah ini di Indonesia.
Daerah tersebut adalah Sulawesi Tengah yang mampu menyuplai 20,38 persen kakao dari total produksi nasional.
Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS), pada tahun 2023 130,8 ribu ton kakao tersebut dihasilkan dari lahan seluas 274 ribu hektar di daerah yang terkenal dengan destinasi wisata baharinya tersebut.
Dengan hasil produksi tersebut, Sulawesi Tengah berhasil cetak rekor menjadi daerah yang menghasilkan kakao terbesar di Indonesia.
Disusul oleh Sulawesi Tenggara 107,7 ribu ton yang ditanam dari lahan seluas 225,4 ribu hektar.
Baca Juga: Jawa Timur Punya 2.249 Pasar Tradisional, Terbesar se-Indonesia Dibangun Megah Jokowi di Batu
Diposisi ke-3 ada Sulawesi Selatan dengan luas perkebunan kakao 175,5 ribu hektar, mampu menghasilkan 82,50 ribu ton pada tahun 2023.
Tak mau kalah, provinsi Sulawesi Barat duduki posisi ke-4 dengan menghasilkan 66,20 ribu ton dari lahan seluas 142 ribu hektar.
Dapat dilihat, dari posisi 1 sampai 4 daerah penghasil kakao terbesar di Indonesia berasal dari Pulau Sulawesi.
Baca Juga: Bukan Lampung, Ternyata Provinsi Sebelahnya Inilah Surga Pecinta Kopi di Indonesia
Faktor geografis menjadi salah satu alasan mengapa komoditas tersebut tumbuh subur di salah satu pulau terbesar di Indonesia itu.
Banyak wilayah di Sulawesi memiliki ketinggian yang ideal untuk pertumbuhan tanaman kakao, yakni antara 200-800 meter di atas permukaan laut.
Ketinggian inilah memberikan suhu yang sejuk dan kelembaban yang cukup bagi pertumbuhan tanaman kakao.
Baca Juga: Kota Sejuta Mall Bukan Jakarta? Rupanya Pusat Perbelanjaan Terbanyak Indonesia Adanya di…
Selain itu, karena memiliki gunung vulkanik, karakter tanah di Sulawesi juga menjadi subur karena kaya akan mineral.
Jika menengok ke belakang, sejarah tanaman kakao di daerah ini di mulai dari abad ke 16 silam.
Biji kakao pertama kali diperkenalkan oleh penjajah dari Spanyol lalu ditanam dan cocok dengan iklim dan kondisi geografis daerah tersebut.
Sejak saat itulah hingga kini masyarakat setempat mewariskan dan mengembangkan cara budidaya kakao yang terbaik dari generasi ke generasi.
Selain itu, terdapat usaha pemerintah juga untuk menjadikan komoditas ini sebagai produk unggulan.
Mulai dari penyediaan bibit unggul, pelatihan petani, dan pembangungan infrastruktur.
Baca Juga: Kalimantan Barat Minggir Dulu! Ini Dia Juara Perkebunan Kelapa Sawit Terbesar di Indonesia
Tak lupa, untuk meningkatkan produktivitas masyarakat, pemerintah juga menggelontorkan dana insentif berupa subsidi pupuk dan bantuan modal.
Kombinasi faktor-faktor di atas menjadikan Sulawesi sebagai pusat produksi kakao di Indonesia.***