

inNalar.com – Pembangunan infrastruktur jalan bebas hambatan menjadi salah satu fondasi utama dalam mendukung konektivitas dan pertumbuhan Ibu Kota Nusantara (IKN).
Sebagai pusat baru pemerintahan dan ekonomi, IKN membutuhkan akses transportasi yang cepat dan efisien, dan jalan bebas hambatan menjadi kunci dalam mencapai tujuan tersebut.
Salah satu proyek strategis yang sedang dikerjakan adalah Jalan Bebas Hambatan IKN dengan panjang 13,27 kilometer.
Baca Juga: 3 Tahun Perjalanan Holding Ultra Mikro BRI Group Gaet 176 Juta Nasabah dan 36,1 Juta Debitur
Proyek ini memiliki nilai konstruksi yang mencapai Rp3,6 triliun dan dirancang untuk menghubungkan berbagai titik penting di kawasan IKN, termasuk Bandara Very Very Important Person (VVIP) IKN.
PT Bumi Prima Konstruksi, anak perusahaan dari PT Asri Karya Lestari, Tbk (ASLI), berhasil memenangkan kontrak senilai Rp10 miliar dari konsorsium HUTAMA-MODERN-BCK KSO untuk berpartisipasi dalam pembangunan segmen Jalan Bebas Hambatan IKN, khususnya di bagian Pulau Balang-Sp. Riko.
Tugas utama mereka adalah mengerjakan proses erection, yaitu pemasangan segmen precast atau grider yang menjadi bagian dari struktur jembatan dan jalan layang (flyover).
Baca Juga: Kota dengan Biaya Hidup Termahal di Kalimantan Timur, Samarinda Termasuk Tapi Bukan Nomor 1
Perusahaan tersebut juga mendapat kepercayaan untuk menangani proyek lain dengan nilai Rp13 miliar dari konsorsium HK-Wika-BAP KSO.
Menurut Tjahjo Purnomo, EVP Sekretaris Perusahaan PT Hutama Karya (Persero), hingga saat ini, perkembangan proyek Jalan Bebas Hambatan IKN Jembatan Pulau Balang-Sp. Riko telah mencapai 5,51%. Meskipun angka ini masih dalam tahap awal, komitmen terhadap penyelesaian proyek tetap kuat.
Proyek ini tidak hanya mencakup jalan sepanjang 11,7 kilometer, tetapi juga melibatkan pembangunan dua jembatan sepanjang 475 meter, serta elevated pile slab dengan panjang 1,1 kilometer.
Selain itu, ada lima unit jalan layang (flyover) yang dibangun untuk memastikan kelancaran arus lalu lintas di sepanjang jalur tersebut.
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) sendiri menjelaskan, terdapat 10 paket pembangunan infrastruktur yang menjadi bagian dari rencana konektivitas menuju Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) di IKN.
Jalan Bebas Hambatan IKN Segmen 5B Jembatan Pulau Balang-Sp. Riko adalah salah satu proyek yang dipimpin oleh PT Hutama Karya (Persero) dan menjadi bagian dari jaringan jalan tol strategis.
Selain segmen ini, ada beberapa ruas jalan lainnya yang turut dibangun untuk mendukung akses menuju KIPP. Beberapa di antaranya adalah Jalan Tol IKN Seksi 3A Segmen Karangjoang-KKT Kariangau, Jalan Tol IKN Seksi 3B, serta Jalan Tol IKN Seksi 5A Segmen Sp. Tempadung-Jembatan Pulau Balang.
Jalan bebas hambatan yang sedang dibangun di IKN tidak hanya sekadar meningkatkan konektivitas antarwilayah, tetapi juga mendukung pertumbuhan ekonomi dan sosial di sekitarnya.
Dengan rencana yang mencakup beberapa tahapan pembangunan, seperti Segmen 3A Karangjoang-KKT Kariangau, Segmen 3B KKT Kariangau-Simpang Tempadung, dan Segmen 5A Simpang Tempadung-Jembatan Pulau Balang, proyek ini diproyeksikan akan menjadi salah satu infrastruktur utama yang menghubungkan seluruh bagian dari IKN.
Baca Juga: Gegerkan Sumatera Utara! Megaproyek Rp321 Miliar Ini Satukan Nias Utara dan Nias Barat
Pembangunan infrastruktur jalan yang komprehensif ini tidak hanya penting bagi kelancaran transportasi dan logistik, tetapi juga menjadi kunci keberhasilan transformasi IKN menjadi pusat ekonomi dan pemerintahan baru di Indonesia.
Dengan adanya proyek pembangunan Jalan Bebas Hambatan di Ibu Kota Nusantara, harapan akan terciptanya kota yang modern dan efisien semakin nyata.
Proyek ini tidak hanya melibatkan pembangunan fisik jalan, tetapi juga mencerminkan komitmen pemerintah dan sektor swasta dalam menciptakan konektivitas yang berkelanjutan.
Keberhasilan proyek ini diharapkan akan menjadi contoh bagi proyek-proyek infrastruktur lainnya di seluruh Indonesia.
.***