

inNalar.com – Danau Toba merupakan danau alami dengan ukuran yang besar terletak di provinsi Sumatera Utara.
Terletak di kaledra gunung supervulkan, Danau Toba memiliki Panjang 100 kilometer (62 mil) dan lebar 30 kilometer (19 mil) juga dengan kedalaman 508 meter.
Danau Toba termasuk destinasi wisata prioritas untuk program pembangunan wisata secara terintegrasi dan berkelanjutan.
Baca Juga: Dipoles Rp161,5 Miliar! Waterfront City di Samosir Auto Jadi Tempat Healing Penat: Pernah Ke Sini?
Program Pembangunan Pariwisata Terintegrasi an Berkelanjutan atau yang disingkat dengan P3TB bertujuan untuk meningkatkan kualitas juga akses dalam pelayanan dan infastruktur dasar yang berkaitan dengan pariwisata.
Selain itu, program ini juga bertujuan untuk memperkuat keterkaitan perekonomian local dengan pariwisata juga mendorong investasi swasta di wilayah destinasi wisata prioritas.
Dalam program ini, ditetapkan beberapa wilayah yang menjadi kawasan inti pariwisata (key tourism areas) yang akan menjadi fokus perencanaan juga pengembangan infrastruktur pariwisata.
Baca Juga: Proyeksi Cuan Rp5,1 Triliun, Kawasan di Sumatera Utara Seluas 6,4 Ha Dibabat Habis Jadi Begini
Di setiap destinasi wisata prioritas telah disusun Integrated Tourism Master Plan (ITMP).
ITMP sendiri terdiri dari rencana 25 tahun yang mencakup satu destinasi sebagai satu wilayah perencanaan juga rencana detail 5 tahun untuk setiap kawasan inti pariwisata.
Berdasarkan ITMP Danau Toba, Kecamatan Panguruan di Kabupaten Samosir merupakan salah satu key tourism area yang akan dikembangkan di 5 tahun pertama.
Baca Juga: Lintasannya 916 Meter, Jembatan ‘Tulang’ IKN Siap Tembus Balikpapan Lewat Sungai Wain
Salah satu rencana aksi yang disegerakan untuk 5 tahun pertama adalah Proyek Penataan Kawasan Waterfront City Panguruan.
Proyek Waterfront City Panguruan direncanakan menjadi kolaborasi antara pihak Direktorat Jenderal Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) yang menangani konstruksi.
Sedangkan Pemerintah Kabupaten Samosir melakukan penanganan pengadaan tanah.
Baca Juga: Peras APBN Rp3,13 Triliun! Progres Megaproyek Tol IKN Tak Capai Target Gegara Masalah Jembatan
Pendanaan konstruksi yang digunakan dalam proyek ini melalui pinjaman Bank Dunia (Loan ITDP 8861-ID) serta pendanaan untuk pengadaan tanah berasal dari APBD Kabupaten Samosir.
Waterfront City Panguruan sendiri menjadi wajah baru bagi Kabupaten Samosir yang menjadi percontohan pembangunan Kawasan Danau Toba.
Kawasan Danau Toba rencananya akan dikembangkan dengan memadankan nilai kearifan local sebagai alat penggerak yang dipahami oleh masyarakat.
Baca Juga: Lestari Sejak 1634, Kampung di Yogyakarta Cetak Rekor MURI Pengrajin Batik Terbanyak
Penataan ini dilaksanakan karena adanya prediksi pada tahun 2045 jumlah total kunjungan wisatawan baik domestik atau mancanegara diperkirakan mencapai 6,1 juta di Danau Toba.
Harapannya pertumbuhan tersebut akan meningkatkan manfaat pendapatan sektor pariwisata sebesar Rp 5,1 triliyun juga lapangan pekerjaan sebanyak 116.804 pada tahun 2045.
Sebelumnya sudah dilaksanakan pekerjaan pelebaran alur di Kawasan Pulau Samosir mulai Tahun Anggaran 2017-2019.
Baca Juga: Terbongkar Penyebab Trase Tol Padang – Sicincin Makin Panjang, Geser Demi Hindari ‘Harta Karun’?
Meski begitu masih terdapat beberapa kendala dalam pengembangan pariwisata Danau Toba.
Kendala tersebut seperti seperti minimnnya sarana dan prasarana amenitas bagi wisatawan.
Kendala juga terdapat pada terbatasnya kualitas produk juga atraksi wisata di Kawasan Danau Toba.
Karena itu sesuai ITMP Danau Toba merencanakan Proyek Penataan Kawasan Waterfront City Panguruan (Proyek WCP) dengan konsep pengembangan wilayah tepian air.***