Biaya Revitalisasi Rp89 Miliar, Pasar Legendaris Yogyakarta ‘Disulap’ Jadi Modern Green Building

inNalar.com – Pasar Godean, ikon ekonomi lokal di Sleman, Yogyakarta ini terkini bertransformasi menjadi pasar modern yang ramah lingkungan.

Dengan mengusung konsep green building, revitalisasi Pasar Godean menghabiskan anggaran sebesar Rp89 miliar dan diharapkan membawa dampak positif bagi pedagang serta ramah pembeli.

Proyek revitalisasi pasar legendaris Yogyakarta ini menjadi bagian dari upaya pemerintah untuk menciptakan pasar tradisional yang lebih nyaman dan berkelanjutan, sekaligus meningkatkan daya tarik ekonomi lokal.

Baca Juga: Paling Bersih se-Indonesia, Inilah 5 Kota Adipura Kencana: Surabaya Masuk Tapi Kalimantan Timur Mendominasi!

Pasar Godean, yang pertama kali dibangun pada tahun 1980 dan pernah mengalami renovasi pada 1994, kini memiliki tampilan baru dengan 3 lantai yang menampung 1.837 pedagang.

Fasilitas yang disediakan meliputi 186 unit kios, 1.164 unit los, 31 unit los khusus belut, dan 456 tlasaran.

Revitalisasi ini juga menghadirkan sejumlah fasilitas pendukung seperti ramp disabilitas, toilet yang lebih modern, mushola, pos pengaman, ruang laktasi, ruang pengelola, ruang sarana informasi komunikasi, dan ruang pos kesehatan.

Baca Juga: Suhu Tembus 39 Derajat Celcius! Terungkap Penyebab Cuaca Panas Cirebon, Kena Efek ‘Urban Heat Island’?

Dalam peresmian revitalisasi Pasar Godean, Presiden Joko Widodo yang didampingi Gubernur DIY Sultan Hamengkubuwono X berpesan agar pasar ini dijaga kebersihannya dan dirawat dengan baik.

Melalui sambutannya, Jokowi juga mengimbau para pedagang untuk selalu melayani pembeli dengan senyuman dan telaten meski dengan untung yang sedikit.

Salah satu aspek menarik dari revitalisasi Pasar Godean adalah penerapan konsep green building.

Baca Juga: Molor Lagi, Realisasi Tol Kediri-Kertosono Sepanjang 20,3 Kilometer Tertahan Gegara Aturan Daerahnya Sendiri?

Konsep ini tidak hanya membuat pasar lebih modern, tetapi juga memperhatikan dampak lingkungan yang lebih baik.

Menurut Dirjen Cipta Karya Kementerian PUPR, Diana Kusumastuti, desain pasar ini merupakan hasil sayembara yang diadakan pada tahun 2020, dengan tujuan mengintegrasikan aspek lingkungan dalam bangunan publik.

Sebagai informasi, berdasarkan definisi dari United Nations Environment Programme (UNEP), green building adalah bangunan yang memperhitungkan dampak negatif dan positif terhadap lingkungan dari tahap perencanaan hingga pembongkaran.

Baca Juga: 5 Tahun Macet, Megaproyek Rp3,9 Triliun Ini Berulang Kali Gagal Sambungkan Kediri dan Nganjuk

Di dalamnya termasuk penggunaan energi yang efisien, penggunaan bahan-bahan ramah lingkungan, serta pengelolaan limbah yang tidak mencemari lingkungan.

Dengan penerapan konsep green building ini, Pasar Godean diharapkan bisa berkontribusi pada upaya pelestarian lingkungan, sembari meningkatkan kualitas fasilitas publik.

Revitalisasi Pasar Godean ini ternyata juga membawa harapan baru bagi para pedagang.

Baca Juga: 3 Provinsi dengan Gelar Juara Umum PON Terbanyak, DKI Jakarta Berpeluang Lanjutkan Rekor di PON 2024?

Salah satu pedagang yang telah berjualan di Pasar Godean selama puluhan tahun mengaku senang dengan perubahan besar yang terjadi.

Ia mengatakan bahwa bukan hanya bangunannya yang diperbarui, tapi ini menjadi harapan baru bagi para pedagang untuk meningkatkan pendapatan dan menarik lebih banyak pembeli.

Dengan desain yang modern, fasilitas yang lebih lengkap, dan kenyamanan yang lebih baik, pembeli kini bisa berbelanja dengan lebih nyaman.

Baca Juga: Ganti Rugi LMAN Rp1,227 Triliun! Warga di 5 Daerah Jawa Timur Ini Kaya Mendadak Berkat Megaproyek Ambisius

Akses bagi penyandang disabilitas juga diperhatikan dengan adanya ramp khusus, sehingga pasar ini menjadi lebih inklusif untuk semua kalangan.

Fasilitas seperti ruang laktasi dan pos kesehatan juga menambah kenyamanan bagi pengunjung, menjadikan pasar ini tempat berbelanja yang lebih aman dan bersahabat.***

 

Rekomendasi