

inNalar.com – Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) mendapat dana desa senilai Rp123.087.656.000 pada tahun 2024.
Alokasdi dana desa 2024 tersebut bertujuan untuk mempercepat infrastruktur dan peningkatan kualitas hidup masyarakat desa di Sleman.
Dana desa 2024 merupakan program pemerintah pusat sejak tahun 2015. Anggaran tersebut bertujan untuk meningkatkan kesejahteraan warga desa melalui pembangunan berkelanjutan.
Baca Juga: Siap Jadi Kiblat Teknologi Informasi, Anak Muda DIY Punya Masa Depan Cerah: Begini Alasannya
Pada tahun 2024, Kementerian Keuangan RI mengalokasikan Rp71 triliun untuk dana desa di seluruh Indonesia, termasuk Sleman.
Termasuk Rp2 triliun untuk alokasi kinerja kepada desa-desa yang dinilai berkinerja tinggi.
Sleman sendiri merupakan salah satu kabupaten yang terletak di Provinsi DIY dan memiliki luas sebesar 57.482 Ha atau 574,82 Km2.
Baca Juga: Bukan Cuma Karimunjawa, Ada Surga Tersembunyi Lainnya yang Dijuluki Sekeping Nirwana di Laut Jawa
Dilansir dari Slemankab.go.id, Kabupaten tersebut terdiri dari 17 Kecamatan, 86 Desa, dan 1.212 Dusun.
Nah berdasarkan PMK Nomor 146 Tahun 2024, Selasa (17/09/2024), total dana desa 2024 untuk 86 desa di Sleman dari pemerintah pusat sebesar Rp123.087.656.000.
Jumlah tersebut terdiri dari alokasi dasar senilai Rp65.441.380, alokasi formula Rp54.065.776. dan alokasi kinerja Rp3.580.500.
Baca Juga: Bosan Lari di Tempat yang Sama? Yuk, Jelajahi 7 Trek Jogging Tersembunyi di Jogja
Tentunya setiap desa mendapat alokasi yang beragam, sehingga ada yang mendapat rezeki nomplok atau lebih sedikit dibanding desa lain.
10 Desa dengan Alokasi Dana Desa 2024 Terbesar di Sleman
Berikut adalah 10 desa di Sleman yang mendapatkan alokasi dana desa terbesar tahun 2024:
10. Triharjo – Rp1,73 miliar
Di Triharjo, dana desa akan diarahkan untuk pembangunan infrastruktur dan pengembangan sektor pariwisata lokal yang mulai berkembang di wilayah ini.
Baca Juga: Capai 101.099 Kunjungan, Batam Sukses Jadi Tujuan Favorit Para Wisatawan Mancanegara
9. Margoluwih – Rp1,76 miliar
Margoluwih akan menggunakan dana ini untuk memperkuat sektor pertanian dan infrastruktur pedesaan yang mendukung aktivitas ekonomi masyarakat.
8. Trimulyo – Rp1,79 miliar
Alokasi dana di Trimulyo akan digunakan untuk meningkatkan fasilitas umum dan mendukung pengembangan ekonomi berbasis komunitas.
7. Margomulyo – Rp1,86 miliar
Dana desa di Margomulyo akan difokuskan pada pembangunan infrastruktur desa yang lebih baik, serta pengembangan sektor usaha mikro.
Baca Juga: Gak Cuma Pantai Kuta, 5 Destinasi Wisata Edukasi Ini Wajib Dikunjungi di Bali, Nomor 3 Paling Epik!
6. Purwomartani – Rp1,87 miliar
Purwomartani berencana untuk meningkatkan layanan pendidikan dan memperkuat ekonomi lokal melalui program pemberdayaan masyarakat.
5. Wonokerto – Rp1,88 miliar
Desa Wonokerto akan memprioritaskan pembangunan fasilitas irigasi dan jalan untuk mendukung sektor pertanian yang menjadi tulang punggung ekonomi desa ini.
4. Condongcatur – Rp1,92 miliar
Condongcatur, salah satu pusat ekonomi di Sleman, akan memanfaatkan dana ini untuk memperbaiki infrastruktur pasar dan fasilitas umum lainnya.
Baca Juga: Miris, 50 Persen Rumah Tangga di Kabupaten Bangkalan Belum Punya Akses Sanitasi Layak
3. Caturharjo – Rp2,01 miliar
Alokasi dana ini akan difokuskan untuk meningkatkan kualitas layanan kesehatan dan pendidikan, yang menjadi prioritas utama bagi warga Caturharjo.
2. Caturtunggal – Rp2,04 miliar
Sebagai salah satu desa terpadat di Sleman, Caturtunggal akan menggunakan dana desa untuk memperbaiki sarana transportasi dan layanan publik, serta mendorong pengembangan ekonomi lokal.
1. Sinduadi – Rp2,2 miliar
Desa Sinduadi, yang terletak di dekat pusat kota Yogyakarta, mendapat alokasi terbesar.
Dana ini akan difokuskan pada pengembangan infrastruktur dan pemberdayaan masyarakat, termasuk sektor UMKM.
Baca Juga: Jadi Spot Favorit Pecinta Olahraga, Inilah 5 Rekomendasi Track Jogging Paling Hits di Bandung
Alokasi dana desa 2024 yang besar ini tidak hanya akan memperkuat infrastruktur dan meningkatkan layanan publik di Kabupaten Sleman.
Tetapi juga bisa berdampak langsung pada peningkatan ekonomi masyarakat. Dengan adanya dana desa, pemerintah desa diharapkan dapat menjalankan program-program pembangunan yang berkelanjutan dan inklusif.
Sleman yang terkenal dengan potensi agrowisatanya, termasuk sebagai penghasil salak pondoh, juga memiliki peluang besar untuk memperkuat sektor pariwisata dan UMKM dengan dukungan dana desa ini.
Pengelolaan yang tepat akan membawa manfaat jangka panjang bagi kesejahteraan warga desa serta menjaga keberlanjutan ekonomi lokal.
Pencairan dana desa senilai Rp123 miliar untuk tahun 2024 di Kabupaten Sleman merupakan langkah strategis untuk mempercepat pembangunan pedesaan.
Dengan dana yang dialokasikan secara merata, diharapkan desa-desa di Sleman dapat meningkatkan kualitas hidup masyarakat serta memperkuat ekonomi lokal.
Sinduadi dan Caturtunggal, sebagai desa penerima dana terbesar, akan menjadi contoh bagaimana pemanfaatan dana desa yang optimal dapat mendorong pertumbuhan yang berkelanjutan di seluruh wilayah.
Alokasi dana desa ini adalah kesempatan besar bagi seluruh desa di Sleman untuk berkembang lebih cepat, membangun infrastruktur yang lebih baik, serta memberdayakan masyarakat demi mencapai kesejahteraan bersama.