

inNalar.com – Tuberkulosis atau TBC kini masih menjadi momok di Indonesia. Secara nasional, jumlah kasus TBC menyentuh angka 1.060.000 kasus pada tahun 2023.
Penyakit kronis ini menyebar di sejumlah wilayah tak terkecuali Nusa Tenggara Barat. Menurut BPS, tercatat 9.009 kasus TBC ditemukan di Nusa Tenggara Barat pada tahun yang sama.
Persebarannya mayoritas berada di kota-kota yang menempati Pulau Lombok dengan jumlah kasus lebih dari 1.000.
Simak informasi tentang 4 kota di NTB yang memiliki kasus TBC terbanyak berikut ini!
1. Lombok Timur
Kabupaten Lombok Timur merupakan daerah dengan penemuan kasus TBC paling banyak di Bumi Gora, yaitu sebesar 2.094 kasus.
Kasus TBC di Lotim terbilang sulit dideteksi karena beberapa faktor. Dinas Kesehatan Lotim menyebut alat pemeriksaan Tes Cepat Molekuler masih minim sehingga menyulitkan proses penemuan.
Selain itu, kesadaran masyarakat terhadap bahaya TBC masih rendah. Mereka merasa enggan dan malu untuk memeriksakan kondisinya di fasilitas kesehatan.
Dinkes pun melakukan sosialisasi dan mengimbau supaya desa membuat program TBC menggunakan anggaran desa.
2. Lombok Barat
Per tahun 2023, BPS mencatat ada 1.311 kasus TBC yang ditemukan di Kabupaten Lombok Barat. Angka ini meningkat dibandingkan 1 tahun sebelumnya yang mencapai 1.264 kasus.
Di samping Dinas Kesehatan, peran komunitas dan lintas sektor juga diperlukan untuk mengatasi masalah TBC.
Salah satu komunitas yang aktif dalam penanggulangan TBC adalah Inspira yang mempunyai 40 kader tersebar di 20 wilayah khusus di Lombok Barat.
Komunitas itu melakukan screening dan mendampingi pasien sampai sembuh.
Namun, kondisi perekonomian yang berada di level menengah ke bawah membuat pasien TBC merasa kesulitan mendapatkan pengobatan.
Baca Juga: Unggul dalam Produksi Sapi Perah, Petani Susu Jawa Timur Siap Jadi Penopang Gizi Anak Indonesia
3. Kota Mataram
Ibu kota Nusa Tenggara Barat juga menjadi kota terbanyak dengan temuan 1.275 kasus TBC pada 2023.
Dinas Kesehatan Kota Mataram membentuk Tim Yustisi Penanggulangan dan Pencegahan Tuberkulosis (TBC) untuk mempercepat eliminasi penyakit di Mataram.
Menurut Dinkes, kendala penanggulangan TBC di Mataram adalah beberapa pasien yang tidak melakukan pengobatan secara rutin.
Masyarakat perlu memperoleh edukasi terkait TBC sebab diperlukan pengobatan secara konsisten untuk bisa sembuh sekaligus mencegah penularan.
4. Lombok Tengah
Per tahun 2023, penemuan kasus TBC di Kabupaten Lombok Tengah mencapai 1.217 kasus.
Dinas Kesehatan Lombok Tengah pun gencar menggelar pengawasan ketat kepada penderita TBC guna memastikan pihak terkait menjalani pengobatan rutin.
Pihaknya juga mengdukasi pencegahan TBC dengan menjaga kebersihan diri dan lingkungan sekitar, serta mengimbau masyarakat untuk berjaga jarak dari keluarganya yang mengidap penyakit tersebut.
Sumbawa Barat dan Lombok Utara menjadi daerah dengan temuan kasus TBC paling rendah, yaitu sebesar 251 dan 359 kasus.***