ALHAMDULILLAH Cair Rp190,32 Miliar! 6 Gampong Ini Kebagian Dana Desa 2024 Terbesar se-Kabupaten Aceh Selatan


inNalar.com
– Menjadi salah satu daerah tertua di Provinsi Aceh, inilah Kabupaten Aceh Selatan.

Dengan luas wilayah 4.173,82 Km2 atau 417.382,50 Ha. Kabupaten Aceh Selatan memiliki 18 kecamatan dengan 71 gampong. Mayoritas wilayah ini masih berupa hutan dan laut.

Sejumlah 13 kecamatan di Aceh Selatan bahkan terletak di wilayah pesisir pantai. Menjadikan masyarakat Aceh Selatan mayoritas penduduknya bermata pencaharian sebagai petani atau nelayan.

Baca Juga: Jawa Barat Makin Ramai? Kabupaten Bandung Terancam Kehilangan 781 KM Persegi, 15 Kecamatan Ikut Diboyong

Wilayah tersebut menjadi salah satu pengalokasian pembiayaan gampong terbesar. 

Terdapat enam desa atau gampong yang mendapat dana desanya terbesar se-Kabupaten Aceh Selatan pada tahun 2024.

Total dana desa yang cair untuk Kabupaten ini diketahui sebesar Rp190,32 Miliar. Pembiayaan tersebut terbagi ke dalam 260 desa.

Baca Juga: Didanai Jepang Rp14,5 Triliun, Megaproyek MRT Jakarta Lin Timur-Barat Siap Gas Pol!

Berbeda dengan desa lainnya yang mendapat alokasi dana sebesar Rp600 juta hingga Rp900 juta.

Enam gampong ini mendapat alokasi pendanaan desanya yang menyentuh hingga angka Rp1 miliar dibanding desa di Aceh Selatan lainnya.

Pengalokasian dana tersebut bertujuan untuk membiayai penyelenggaraan daerah, meningkatkan kesejahteraan masyarakat, dan meningkatkan perekonomian desa.

Baca Juga: Wacana Pisah dari Jawa Barat: Jika Cirebon Jadi Provinsi Baru, Luas Wilayahnya Bakal Kalahkan Jakarta!

Inilah 6 desa atau gampong yang mendapat dana desa 2024 terbesar se-Kabupaten Aceh Selatan.

1. Desa Jambo Keupok

Gampong Jambo Keupok terletak di Kecamatan Kota Bahagia.

Baca Juga: TAK LAMA LAGI! Sumatera Utara Dipecah Jadi 4 Provinsi Baru, Gubernur: Kalo Siap, Kenapa Tidak?

Dengan alokasi dasar Rp544,6 juta, alokasi formula Rp446,2 juta, dan alokasi afirmasi Rp94,8 juta. Dengan demikian total dana desa yang diterima sebesar Rp1.085.622.000.

2. Desa Krueng Luas

Desa krueng luas terletak di kecamatan Trumon Timur.

Baca Juga: Usai Pemekaran Wilayah, Papua Pegunungan Dilirik Wisatawan: Topografi hingga Kehidupan Tradisional

Dengan alokasi dasar Rp607,5 juta, alokasi formula Rp152,2 juta dan alokasi kinerja Rp255,8 juta Gampong ini mendapat dana desa dari pemerintah sebesar Rp1.015.397.000,-.

3. Desa Pucuk Lembang

Desa Pucuk Lembang terletak di Kecamatan Kluet Timur, Kabupaten Aceh Selatan.

Baca Juga: Gegara Pembangunan Lelet, Kabupaten Nduga Bersiap Lahirkan 2 Daerah Otonom Baru: Bakal Saingi Papua?

Dengan alokasi dasar Rp544,6 juta, alokasi formula Rp461,1 juta dan alokasi afirmasi Rp104,3 juta. Pemerintah memberikan dana desa sebesar Rp1.110.019.000,-.

4. Desa Kuta Trieng

Desa kuta trieng terletak di Kecamatan Labuhan Haji Barat.

Baca Juga: Siap Masuki Era Baru, Pulau Sumatera Tambah 9 Provinsi, Inilah Daftar Nama Hingga Kabupaten dan Kotanya!

Dengan alokasi dasar Rp607,5 juta, alokasi formula Rp412,5 juta dan alokasi kinerja Rp255,8 juta. Gampong ini mendapat dana desa sebesar Rp1.020.045.000,-.

5. Desa Lhok Sialang Rayeuk

Desa Lhok Sialang Rayeuk terletak di kecamatan pasie raja. 

Baca Juga: Perusahaan Tambang Batu Bara Terbesar di Indonesia Terlilit Utang US$350 Juta

Dengan alokasi dasar Rp544,6 juta, alokasi formula Rp246,3 juta dan alokasi kinerja Rp255,8 juta. Gampong ini mendapat dana desa sebesar Rp1.046.748.000,-.

6. Desa Blang Kuala

Desa Blang Kuala terletak di Kecamatan Meukek.

Baca Juga: Bergelar Desa Terbaik di Jawa Barat, Ternyata Dana Desa 2024 di pelosok Purwakarta Ini Tak Sampai Rp1 Miliar

Dengan alokasi dasar Rp544,6 juta, alokasi formula Rp253 juta dan alokasi kinerja Rp255,8 juta. Gampong ini mendapat dana desa sebesar Rp1.053.454.000,-.

Dana desa yang dialokasikan pemerintah terhadap desa-desa di Indonesia umumnya berbeda-beda dengan didasari kebutuhahan tiap desa.

Dalam pengalokasian dana desa, pemerintah juga memperhatikan sumber daya alam, kesejahteraan sosial, Kemajuan infrastruktur, pembiayaan daerah, dan sosial-budaya masyarakat setempat.

Hal ini sebagai wujud pemerintah untuk membangun daerah-daerah yang kurang atau tertinggal.***

 

Rekomendasi