

inNalar.com – Pembangunan bendungan termegah di Nusa Tenggara Timur (NTT) yang telah dinanti-nantikan akhirnya rampung. Lokasinya berada di Kabupaten Timor Tengah Selatan.
Kementerian PUPR melalui Direktorat Jenderal Sumber Daya Air mengumumkan bahwa bendungan termegah Nusa Tenggara Timur ini resmi beres dibangun setelah menelan biaya investasi sebesar Rp2,7 triliun.
Megaproyek di Kabupaten Timor Tengah Selatan ini diharapkan mampu menjadi solusi bagi kebutuhan air di NTT, yang terkenal dengan curah hujan rendah dan tantangan ketersediaan air.
Waduk tersebut mulai dibangun sejak tahun 2017. Infrastruktur kelola air ini memiliki kapasitas tampung sebesar 45,79 juta meter kubik dan area genangan seluas 297,78 hektare.
Dengan kapasitas tersebut, waduk ini mampu mengairi 4.500 hektare sawah, terutama di daerah irigasi Haekto dan Malaka.
Megaproyek termegah Nusa Tenggara Timur adalah Bendungan Temef. Pembangunannya tidak hanya bertujuan untuk meningkatkan irigasi.
Namun juga akan melayani kebutuhan air domestik bagi ribuan penduduk di Kecamatan Polen, Noemuti Timur, dan Kabupaten Malaka.
Dengan debit air baku sebesar 131 liter per detik, bendungan raksasa di Nusa Tenggara Timur ini akan mendukung kebutuhan air bagi 28.000 kepala keluarga di wilayah tersebut.
Selain berperan sebagai infrastruktur irigasi dan penyedia air baku, waduk ini juga dirancang untuk mengendalikan banjir.
Baca Juga: Biaya Tembus Rp325 Triliun! Megaproyek MRT Bali Tak Didanai Pemerintah, Dari Mana Duitnya?
Dengan kemampuan mengurangi potensi banjir sebesar 15 persen di wilayah hilir, khususnya Kabupaten Malaka, bendungan kebanggaan masyarakat Nusa Tenggara Timur ini akan melindungi area sekitar dari dampak banjir yang sering terjadi.
Dikutip dari akun Instagram resmi Kementerian PUPR, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono menegaskan bahwa ketersediaan air adalah kunci utama pembangunan di wilayah NTT.
Seperti kita ketahui, wilayah NTT memiliki curah hujan lebih rendah jika dibandingkan daerah lain.
Baca Juga: Investasi Rp3,5 Triliun! Ciputra Bangun ‘Perkotaan’ Lewat Megaproyek 10 Tower Rusun di IKN
Oleh karena itu, pemerintah memprioritaskan pembangunan bendungan untuk mendukung ketahanan pangan dan ketersediaan air di Nusa Tenggara Timur.
Pembangunan proyek kelola air ini dibagi menjadi empat paket pekerjaan yang melibatkan beberapa kontraktor besar:
Paket 1: PT Waskita – Bangunnusa (KSO)
Paket 2 & 3: PT Nindya – Bina Nusa Lestari (KSO)
Paket 4: Waskita – Bahagia – Guntur (KSO)
Baca Juga: Gurun Sahara Berubah Hijau Setelah Ribuan Tahun Gersang, Ini Kata NASA
Sebelumnya, NTT telah memiliki tiga bendungan besar yang telah beroperasi, yakni Waduk Raknamo, Rotiklot, dan Napun Gete.
Sementara itu, beberapa bendungan lain seperti Manikin, Mbay, dan Kolhua masih dalam tahap konstruksi.
Kepala Balai Wilayah Sungai (BWS), Fernando Rajagukguk, berharap kehadiran Bendungan Temef dapat melengkapi infrastruktur tampungan air di NTT.
Tak hanya itu, ia juga berharap waduk ini mampu memberikan manfaat nyata bagi masyarakat di Kabupaten Timor Tengah Selatan.
Baca Juga: Catat! Ini Cara Minum Air Tajin untuk Menyembuhkan Asam Lambung yang Benar
Penyelesaian proyek infrastruktur ini menjadi tonggak penting dalam usaha memperkuat ketahanan air dan pangan di NTT, sekaligus membuka peluang ekonomi bagi masyarakat setempat.
Dengan rampungnya Bendungan Temef, NTT kini siap menghadapi tantangan ketahanan pangan dan air di masa depan.***