

inNalar.com – Pasar legendaris yang terletak di Sleman, DI Yogyakarta diresmikan oleh Presiden Joko Widodo pada Rabu, 28 Agustus 2024. Peresmian ditandai dengan prosesi penandatanganan prasasti dan penekanan tombol sirine.
Disebut Pasar legendaris Yogyakarta sebab diungkap Presiden Jokowi, bangunan ini dahulu didirikan pada tahun 1980 kemudian diperbaiki pada tahun 1994.
“Sekarang dibangun, direvitalisasi total, dan telah selesai hari ini menelan anggaran Rp 89 miliar,” ucap Presiden Jokowi, dikutip dari Youtube KemenPUPR.
Baca Juga: Provinsi Aceh Diwacanakan Mekar, Siap-Siap 2 Kota dan 4 Kabupaten Ini Didepak ke Daerah Otonom Baru!
Inilah Pasar Godean, bangunan yang kini megah merupakan hasil sayembara yang dilakukan pada tahun 2020 oleh Pemerintah Kabupaten Sleman.
Dengan dilakukannya revitalisasi, pusat perbelanjaan tradisional diharapkan menjadi percontohan green building di kabupaten Sleman.
Revitalisasi Pasar Godean dimulai pada Mei tahun 2023 dan selesai pada Juli 2024.
Tempat belanja paling legendaris di Yogyakarta ini dibangun di atas lahan 12.359 m2 dengan luas bangunan 14.988 m2 yang terdiri dari 3 lantai.
Tempat belanja tradisional di kawasan Sleman ini disebut akan menampung pedagang dengan total 1.837 orang.
fasilitasnya terdiri dari 186 unit kios, 1.164 unit los, 31 unit los belut, dan 456 lapak lesehan.
Selain dari los dan kios, lingkup pekerjaan pembangunan pasar Godean akan meliputi ramp disabilitas, toilet, musalah, hingga ruang sarana prasarana komunikasi dan ruang pos kesehatan.
Namun baru-baru ini pedagang pasar tradisional di Yogyakarta melakukan aksi demo untuk menolak perpindahannya ke kawasan yang telah direnovasi.
Menurut mereka falisitas yang disediakan belum sesuai dan belum memadai.
Aksi demo digelar pedagang ke Gedung DPRD Sleman pada Rabu, 25 September 2024.
Koordinator aksi mengungkapkan bahwa mereka dipaksa untuk pindah bulan depan yaitu tanggal 7 sampai tanggal 12.
Kondisi pasar legendaris di Yogyakarta ini sementara mengalami penurunan pendapatan.
Ternyata, kawasan yang sebelumnya direvitalisasi dengan sedemikian rupa belum mempunyai fasilitas yang lengkap.
Salah satu pedagang mengungkapkan bahwa mereka tidak tahu kenapa tiba-tiba disuruh untuk pindah, Pemerintah Kabupaten datang marah-marah untuk memaksa sehingga banyak yang ketakutan.
Ditegaskannya bahwa mereka menggelar aksi tersebut untuk meminta pembatalan pemindahan kepada pasar induk.
Baca Juga: Biaya Tembus Rp325 Triliun! Megaproyek MRT Bali Tak Didanai Pemerintah, Dari Mana Duitnya?
Digadang-gadang jika tetap dilakukan pemaksaan pemindahan, maka pedagang akan melakukan aksi yang lebih besar lagi.
Paryanto selaku Koordinator aksi mengungkapkan bahwa aksi para pedagang pasar godean agar bisa diperhatikan.
Pasalnya lokasi pasar yang direvitalisasi itu belum mempunyai kelayakan dalam melakukan aktivitas jual beli.
Baca Juga: Investasi Rp3,5 Triliun! Ciputra Bangun ‘Perkotaan’ Lewat Megaproyek 10 Tower Rusun di IKN
Dia menegaskan bahwa harus adanya tempat penyimpanan biar aman bagi pedagang menaruh dagangannya.
Oleh karena itu, Puryanto meminta juga untuk penghentian sosialisasi kepada pedagang mengenai pemindahan ke pasar induk sebelum keinginan atau aspirasi pedagang bisa dipenuhi oleh pemerintah.***