Proyek Pembangunan Pasar Hewan di Jawa Tengah Rp3,3 Miliar Gagal Realisasi Tahun 2024, Ini Penyebabnya

inNalar.com – Proyek pembangunan pasar hewan di Kabupaten Rembang, Jawa Tengah semula dijadwalkan selesai pada tahun 2024, akhirnya gagal realisasi sesuai target.

Salah satu proyek gawean Jawa Tengah ini seharusnya dilaksanakan pada tahun ini. Rencananya mencakup pembangunan dan pemindahan Pasar Hewan Pamotan ke tempat lain yang representatif.

Pemindahan dilakukan karena tempat yang ada saat ini dinilai kurang nyaman untuk masyarakat dan menyebabkan kemacetan lalu lintas.

Baca Juga: Dipermak Habis Senilai Rp89 Miliar, Pasar Legendaris Yogyakarta Ini Kian Megah Tapi Berujung Didemo Pedagang

Kemacetan lalu lintas sering terjadi biasanya ketika pasar ini sedang sibuknya melakukan aktivitas bongkar muat hewan kambing dan sapi.

Pembangunan pasar hewan di Jawa Tengah ini awalnya sudah direncanakan pada akhir tahun 2022.  

Hal ini disampaikan oleh Kepala Dinas Perdagangan Koperasi dan UKM Kabupaten Rembang M Mahfudz.

Baca Juga: Provinsi Aceh Diwacanakan Mekar, Siap-Siap 2 Kota dan 4 Kabupaten Ini Didepak ke Daerah Otonom Baru!

“Tahapan perencanaan pengadaan tanah sudah ada tinggal menggandeng pihak ketiga sebagai appraisal, penghitungan atau taksiran harga tanahnya”, ungkap Mahfudz dari laman Provinsi Jawa Tengah

Terungkap penyebab gagalnya pembangunan yang menelan anggaran senilai Rp 3,3 miliar ini.

Proyek pasar hewan di Kabupaten Rembang, Jawa Tengah ini gagal dilaksanakan tahun ini sebab tidak adanya pemenang lelang yang memenuhi syarat.

Baca Juga: Selesai! Telan Dana Rp2,7 Triliun, Bendungan Termegah di Nusa Tenggara Timur Siap Aliri 4,500 Ha Sawah

Oleh karena itu, pembangunan pasar hewan ini dimasukkan ke dalam program T-1 tahun 2024. Artinya, proyek ini sifatnya hanya tertunda dan dapat dilakukan tender kembali.

Jika dilihat sebelumnya terdapat 3 pengerjaan program T-1 yang juga diundur pelaksanaannya pada 2024 meliputi: proyek revitalisasi Taman Rekreasi Pantai (TRP) Kartini, pengadaan lampu penerangan jalan umum (LPJU) dan pembangunan tugu batas kota.

Kepala Bidang Pasar dan PKL Dinas Perdagangan Koperasi dan UKM (Dindagkop UKM) Rembang Heri Martono menyatakan saat proses lelang berjalan tetap tidak ada peserta yang lolos dan memenuhi kualifikasi yang ada.

Baca Juga: Terlalu Luas, 6 Wilayah di Sumatera Barat Diusulkan Mekar: Bakal Ada Saingan Baru Kabupaten Pasaman Barat?

“Kita ada progres di PBJ dan pengadaan lelang bukannya belum sama sekali. Tapi saat aktivitas lelang dilakukan di LPSE sudah kelihatan artinya kegagalan tender diluar prediksi kami,” ungkap Heri Martono dikutip dari laman Pemerintahan Kabupaten Rembang

Heri menyatakan jika lelang ulang proyek pasar hewan pada akhir tahun 2024 bukan solusi dan gagal alias tidak memungkinkan dilaksanakan karena sisa waktu yang ada hanya 60 – 70 hari.

Padahal pengerjaan proyek yang ideal membutuhkan waktu selama 120 hari.

Baca Juga: Kabupaten di Jawa Barat Seluas 2.051,76 KM Persegi Bakal Bentuk Wilayah Baru, 15 Kecamatan Siap Pindah Alamat

Saat ini sedang musim hujan dan alat berat menjadi salah satu faktor memperlambat pembangunan pasar ternak di Rembang, Jawa Tengah ini jika tetap dilakukan.

Anggaran pembangunan berasal dari insentif fiskal yang diberikan pemerintah pusat. Meskipun  proyek pembangunan ini tidak jadi dilakukan tahun ini 2024.

Beliau memastikan jika dana yang dialokasikan akan tetap ada hingga tahun depan.

Heri juga menyebutkan mengenai anggaran, ia memastikan bahwa pembiayaan untuk proyek ini nantinya tetap akan aman karena pihaknya telah menjalin kerja sama dengan BPPKAD.

Penyerapan minimal setengah dari insentif fiskal dan harus dilakukan hingga 20 November.

Baca Juga: Biaya Tembus Rp325 Triliun! Megaproyek MRT Bali Tak Didanai Pemerintah, Dari Mana Duitnya?

“Jika sudah terserap 50%, sisanya akan dialokasikan untuk proyek ini,” lanjut Heri menegaskan.

Pemerintah Kabupaten Rembang berharap dengan adanya proyek pembangunan dan pemindahan Pasar Pamotan ke wilayah yang baru dapat meningkatkan fasilitas yang memadai dan menurunkannya kemacetan lagi saat bongkar muat hewan kambing dan sapi.

Terutama fasilitas bagi masyarakat sekitar dan kenyamanan pengguna pasar ketika berkunjung***

Rekomendasi