

inNalar.com – Masyarakat Sumatera Barat patut berbangga karena memiliki jembatan layang terindah di Indonesia.
Jalan berkelok ini terletak di Nagari Sarilamak, Kecamatan Harau, Kabupaten Lima Puluh Kota. Bagi yang belum tahu, infrastruktur ini disebut dengan kelok 9.
Jembatan layang terindah kepunyaan Sumbar ini dibangun sesuai tujuannya, yaitu sebagai penghubung antar lembah di antara kawasan hutan suaka Sumatera Barat.
Menurut informasi, ruas jalan yang tampak zig zag menuruni lereng bukit tersebut telah dibangun sejak zaman Hindia Belanda, tepatnya pada tahun 1908-1914, melansir dari YouTube Jojo Hutagalung.
Hal itu bukan tanpa alasan, nama kelok 9 disematkan karena jalannya mempunyai Sembilan tikungan atau kelok.
Jalan ini memiliki tikungan yang lumayan tajam, lebarnya sekitar 5 meter dan berbatasan langsung dengan jurang.
Lokasinya sangat strategis, karena terletak di ruas jalan yang menghubungkan Sumatera Barat dengan Provinsi Riau.
Posisinya yang diapit oleh 2 cagar alam terindah di Sumatera Barat ini menambah kesan asri dan indah dari jembatan layang ini.
Dua cagar alam tersebut mencakup Cagar Alam Air Putih dan Cagar Alam Harau.
Baca Juga: Provinsi Aceh Diwacanakan Mekar, Siap-Siap 2 Kota dan 4 Kabupaten Ini Didepak ke Daerah Otonom Baru!
Jembatan terindah di Indonesia ini murni karya anak bangsa yang dimulai pembangunannya pada tahun 2003.
Jembatan Layang Kelok 9 diresmikan pada tanggal 31 Oktober 2013 oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
Jembatan ini menggunakan konsep khusus, yaitu jembatan green construction sekaligus menyabet gelar konstruksi nasional monumental.
Jembatan Layang terindah di Sumatera Barat ini terdiri dari enam jembatan dengan lebar 13,5 meter yang masing-masing ditopang oleh pilar setinggi sekitar 60 meter di atas permukaan jalan di bawahnya.
Panjang masing-masing jembatan kepunyaan Sumatera Barat bervariasi sebab badan jalannya disesuaikan dengan kondisi topografi dan panjang lekukan jembatan.
Jembatan layang pertama memiliki panjang 20 meter, jembatan kedua 230 meter, jembatan ketiga 65 meter, jembatan keempat 462 meter, jembatan kelima 31 meter, dan jembatan keenam sepanjang 156 meter.
Dengan adanya jembatan kelok 9 Sumatera Barat ini, memiliki sejumlah manfaat bagi wilayah di sekitarnya.
Jembatan ini mengurangi kemacetan di jalur lama kelok Sembilan yang terkenal dengan tikungan tajamnya.
Dengan adanya jembatan ini perjalanan menjadi lebih cepat dan aman.
Selain itu, jembatan kelok 9 ini menjadi salah satu destinasi wisata kerana desainnya yang megah dan pemandangan alam yang indah di sekitarnya.
Hal ini membantu meningkatkan kunjungan wisatawan dan pendapatan daerah dari sektor pariwisata.
Terakhir, dengan akses yang lebih mudah, distribusi barang menjadi lebih efisien dan memicu pembangunan infrastruktur lainnya, khususnya di Sumatera Barat.***