

inNalar.com – Pemerintah terus menggenjot proyek lumbung pangan yang diproyeksikan bakal cetak 1 juta hektar sawah di Papua Selatan.
Saat ini program tersebut telah mencapai 95 persen dari target penggarapan 40 ribu hektar lahan, tepatnya di Merauke, Papua Selatan. Sementara sebanyak 30 ribu hektar dalam masa pertanaman.
Program ini merupakan proyek nasional Kementerian Pertahanan dan Kementerian Pertanian untuk mencapai swasembada pangan di tahun 2025 mendatang.
Baca Juga: Didukung Pemprov Bengkulu, 12 Daerah di Kabupaten Rejang Lebong Siap ‘Move On’ Bentuk 2 Calon DOB
Dalam penggarapannya, pemerintah menggaet perusahaan swasta, yaitu PT Jhonlin Group.
Kehadiran pihak swasta, dalam hal ini PT Jholin Group, pengusaha asal Kalimantan ini dinilai mampu membantu menyukseskan program tersebut.
Pemerintah berpendapat butuh perusahaan yang berpengalaman dan profesional sehingga diharapkan proyek lumbung pangan di Merauke ini bisa mencapai keberhasilan yang nyata.
Baca Juga: Bali Makin Ambisius, Megaproyek LRT-MRT Mulai Digarap Usai Raup Investasi Bernilai Fantastis!
Berbagai upaya pemerintah terus dilakukan demi tercapainya keberhasilan program food estate di Papua Selatan ini, salah satunya adalah dengan sosialisasi.
Uskup Agung Mandagi beranggapan program lumbung pangan 1 juta hektar di Merauke, Papua Selatan ini disebut olehnya sebagai proyek kemanusiaan dan selama ini papua memiliki tanah subur namun belum di kelola secara baik.
Diungkap pula olehnya, pihaknya mendukung penuh program tersebut 100 persen mengingat program ini dapat menyejahterakan para petani di daerahnya.
Baca Juga: Caplok 9 Kecamatan dari 2 Kabupaten, Ini Alasan Daerah di Provinsi Bengkulu Dinilai Mantap Jadi CDOB
“Kami dari dari gereja – gereja juga memiliki tujuan yang sama yaitu memanusiakan orang bukan mengkotak-kotakan orang,” ungkap Uskup Agung Mandagi dari laman Kementrian Pertanian Republik Indonesia.
Uskup Agung Mandagi menyatakan agar peerintah secara massif melakukan pendekatan dan sosialisasi secara kemanusiaan. Program ini sudah bagus, jangan sampai diprovokasi oleh segelintir orang yang tidak paham pentingnya kesatuan dan persatuan bangsa sesuai pancasila.
Beliau juga menyampaikan agar pemerintah benar – benar merealisasikan cetak sawah ini hingga tuntas 100 persen dan menjadikan tanah papua sebagai tanah paling subur di Indonesia.
Baca Juga: Palembang-Jambi Siap Bablas Tanpa Hambatan, Lewat Jalan Tol Ini Pengendara Gak Rugi Waktu Lagi
Dilain sisi Uskup Agung Mandagi meminta agar masyarakat di Merauke menerima mengenai apa yang sudah digariskan oleh tuhan melalui program cetak sawah. Jangan sampai ada yang berkonflik karena tanah yang sedang dikerjakan untuk program tersebut lalu malah dihalang – halangi.
Proyek food estate ini merupakan program pemerintah untuk Indonesia mencapai lumbung pangan dunia. Sesuai yang dikatakan oleh Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman dalam kunjungannya meninjau program tersebut di Merauke.
Menteri pertanian Andi Amran Sulaiman menyatakan tentang komitmen pemerintah untuk mewujudkan proyek di Papua Selatan, khususnya di Merauke ini sebagai lumbung padi dunia.
Baca Juga: Lanjut! Dengan Dana Rp303 Miliar, Pemkab Kediri Kembali Garap Megaproyek Pembangunan Stadion Tahap 2
Hal ini disampaikannya dalam kunjungan kerja di Distrik Wanam di pelosok Papua Selatan ini pada Agustus 2024 lalu.
“Kita optimalisasi untuk dua tahun ke depan sudah mencapai swasembada plus dimulai dari sini,” ungkap Arman dalam laman Badan Standarisasi Instrumen Pertanian Papua.
Beliau menekankan jika Merauke akan diproyeksikan menjadi sumber utama pemenuhan kebutuhan beras nasional dalam dua tahun ke depan.
Selain itu pemerintah juga melakukan program optimalisasi lahan rawa sebagai upaya peningkatan produksi***