Megaproyek Terusan Khatulistiwa Akan ‘Belah’ Pulau Sulawesi, Jalan Pintas Menghemat Rp1,9 Triliun Per Tahun!


inNalar.com –
Pemindahan ibu kota negara ke Ibu Kota Nusantara (IKN) bertujuan untuk menciptakan pemerataan pembangunan, terutama di wilayah Timur Indonesia.

Salah satu langkah konkret dalam mencapai tujuan ini adalah rencana pembangunan Terusan Khatulistiwa di Pulau Sulawesi, sebuah megaproyek yang diharapkan mampu menghubungkan kawasan timur Indonesia dengan pusat pemerintahan baru di IKN.

Wakil Ketua MPR RI, Fadel Muhammad, menjelaskan bahwa pembangunan Terusan Khatulistiwa merupakan langkah strategis untuk mempercepat distribusi barang dan layanan antara IKN dan wilayah Timur Indonesia.

Baca Juga: 5 Hal yang Sangat Dibenci INFJ, MBTI Paling Langka dan Penyabar Bisa Seketika Murka Jika Diperlakukan Begini

Terusan ini tidak hanya mengurangi jarak, tetapi juga mempersingkat waktu perjalanan transportasi laut secara signifikan.

Terusan ini nantinya akan memangkas jarak pelayaran hingga 200 mil laut, yang berarti penghematan besar dalam hal biaya bahan bakar.

Disinyalir, perkiraan penghematan ini bisa mencapai Rp1,9 triliun per tahun.

Baca Juga: Raup Dana Rp381,7 Miliar, Plaza Seremoni Jadi Sumbu Kebangsaan di IKN: Ada Makna Tersirat Dibaliknya!

Terusan Khatulistiwa akan dibangun sebagai penghubung Selat Makassar dengan Teluk Tomini, yang secara khusus akan membelah daratan Sulawesi Tengah dari Desa Tambu di Kabupaten Donggala hingga Desa Kasimbar di Kabupaten Parigi Moutong.

Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah telah mengusulkan dua opsi pembangunan, yaitu dengan panjang terusan 28 km atau 18,5 km.

Konsep megaproyek Terusan Khatulistiwa ini bukanlah hal baru.

Baca Juga: Introvert Akut! 4 Tipe Kepribadian MBTI Ini Suka Mendadak Demam Gegara Kelamaan di Tempat Ramai, Kamu Termasuk?

Gagasan ini pertama kali dicetuskan oleh Fadel Muhammad pada 2008 ketika dirinya menjabat sebagai Gubernur Gorontalo.

Namun, dengan hadirnya megaproyek IKN, ide ini kembali mendapatkan perhatian dan dorongan untuk segera direalisasikan.

Pembangunan IKN seperti gayung bersambut dengan rencana megaproyek Terusan Khatulistiwa.

Baca Juga: Megah! Kucurkan Rp300 Miliar, Investor Rusia Ikut Bangun Megaproyek Kawasan Hunian Terpadu di IKN

Fadel mengungkapkan bahwa terusan ini akan menjadi bagian penting dalam mendukung pemerataan pembangunan dan kesejahteraan di wilayah Timur Indonesia.

Terusan Khatulistiwa diharapkan tidak hanya akan mempercepat akses ke IKN tetapi juga meningkatkan konektivitas antardaerah di Sulawesi dan sekitarnya.

Selama ini, distribusi barang ke wilayah Indonesia Timur sering terhambat karena kapal harus mengitari Pulau Sulawesi terlebih dahulu, yang memakan waktu dan biaya besar.

Baca Juga: Boyong 7 Kecamatan dari 2 Kabupaten di Kalimantan Barat, Daerah Ini Ingin Jadi DOB Mandiri

Dengan dibangunnya Terusan Khatulistiwa, distribusi barang akan menjadi lebih cepat dan efisien.

Lebih lanjut Fadel menegaskan, Terusan Khatulistiwa akan menjadi jalan pintas untuk kapal-kapal besar, memperpendek jalur pelayaran, dan membuka akses yang lebih mudah serta efisien.

Kapal-kapal yang sebelumnya harus menghabiskan waktu lebih lama untuk mengitari pulau, kini dapat langsung melintasi terusan tersebut dengan perjalanan yang lebih singkat.

Baca Juga: IKN Bakal ‘Pindah Alamat’ Jika CDOB Ini Berhasil Caplok 5 Kabupaten dari 2 Provinsi di Kalimantan

Meski terusan ini menawarkan potensi besar, tantangan masih ada, terutama dalam hal pendanaan dan pembangunan fisik yang membutuhkan teknologi serta anggaran yang signifikan.

Dengan segala potensi yang dimiliki, Terusan Khatulistiwa diharapkan akan segera menjadi kenyataan, mempercepat pembangunan di Timur Indonesia, dan menjadikan IKN sebagai pusat ekonomi serta pemerintahan baru yang lebih terhubung dan terintegrasi.***

Rekomendasi