

inNalar.com – Surabaya dikenal sebagai kota pahlawan, karena banyaknya jejak peninggalan para pahlawan yang berjuang teguh melawan Sekutu untuk mempertahankan bangsa Indonesia dari penindasan dan kolonialisme.
Dengan senjata yang terbatas, arek-arek Suroboyo ini tidak gentar melawan tentara Inggris untuk mempertahankan kedaulatan tanah airnya.
Berikut adalah beberapa tempat bersejarah dalam sebuah monumen dan tugu yang wajib anda kunjungi jika anda datang ke kota Surabaya.
1. Monumen Jalesveva Jayamahe
Monumen Jalesveva Jayamahe atau biasa dikenal dengan Monjaya dibangun pada tahun 1990 dan diresmikan pada tanggal 5 Desember 1996 oleh mantan Presiden Soeharto.
Pembangunan monumen ini merupakan gagasan untuk mengingatkan bahwa sebuah bangsa, bagaimanapun majunya, harus selalu bersandar pada sejarah dan menghargai jasa para pahlawan.
Monumen Jalesveva Jayamahe merupakan satu-satunya tugu tertinggi di Surabaya dengan tinggi mencapai 31 meter, berdiri di atas bangunan setinggi 29 meter, hingga setinggi 60 meter.
Baca Juga: Asal Usul Kota Medan yang Jarang Diketahui, Beserta Fakta Unik Ibu Kota Provinsi Sumatera Utara
Tugu Monjaya terlihat dari kejauhan, dari jembatan yang menghubungkan Surabaya dengan Madura.
Arti Jalesveva Jayamahe adalah semboyan TNI Angkatan Laut yang artinya “Di laut, kita selalu jaya”.
2. Monumen Gubernur Suryo
Monumen Gubernur Suryo dibangun untuk mengenang Raden Mas Tumenggung Ario Soerjo atau lebih sering disebut Gubernur Suryo.
Baca Juga: 10 Negara dengan Militer Terkuat di Asia 2023, Indonesia Lebih Unggul dari Israel dan Korea Utara!
Terletak di depan Gedung Negara Grahadi atau tepatnya di Jl Gubernur Suryo, Embong Kaliasin, Surabaya. Di bawah patung itu ada tulisan berikut:
Kami sudah berkali-kali diberitahu bahwa lebih baik bubar daripada dijajah lagi. Dan sekarang, menghadapi ultimatum Inggris, kami dengan tegas akan menolak ultimatum tersebut.
Prasasti tersebut merupakan ajakan untuk mempertahankan kemerdekaan, sesaat sebelum peristiwa 10 November 1945.
3. Tugu Sura dan Baya
Tugu sura dan buaya diletakkan di depan taman satwa Kebun Binatang Surabaya. Tugu peringatan ini berbentuk patung yang menjadi lambang kota Surabaya.
Menceritakan legenda asal usul nama kota Surabaya. Nama kota Surabaya berasal dari kata; Sura (yang berarti hiu di Indonesia) dan Baya (yang berarti buaya di Indonesia.)
Oleh karena itu, tugu ini terdiri dari dua hewan, yaitu hiu (Sura) pemilik laut dan buaya (Baya) pemilik sungai .
Dua binatang diperlihatkan bertarung untuk memperebutkan wilayah. Pada akhirnya, kedua hewan air ini mati. Tempat kedua hewan ini ditemukan mati disebut SURABAYA.
4. Patung Adu Banteng
Jika Anda melewati Jalan Basuki Rahmat, Anda akan melihat patung adu banteng.
Patung ini dibangun sebagai simbol budaya Jawa Timur, namun konon patung ini dibangun sebagai bukti bahwa masyarakat Surabaya dan Madura bisa hidup berdampingan.
5. Bambu Runcing
Tugu Bambu Runcing terletak di Jalan Panglima Sudirman. Monumen ini juga merupakan simbol perjuangan di masa lalu.
Bambu Running adalah senjata tradisional yang digunakan oleh militer Indonesia dalam perang melawan penjajah Belanda. Tepatnya tanggal 10 November 1945.
Pada masa perang, bambu dibengkokkan menjadi bentuk tombak untuk menusuk musuh. Bambu berduri ini tercipta karena keterbatasan jumlah senjata modern dan untuk merepresentasikan semangat prajurit sipil Indonesia.
Untuk itu dibangunlah Tugu Peringatan Bambu Runcing yang berlokasi di Jalan Panglima Sudirman. Memorial Bambu Runcing merupakan simbol wisata Surabaya yang dikaitkan dengan monumen sejarah perjuangan bangsa.
6. Tugu Pahlawan
Monumen Tugu Pahlawan dibangun di atas tanah yang cukup luas berhadapan langsung dengan kantor Gubernur Jawa Timur.
Bangunan tugu dibangun dalam bentuk tugu ramping yang megah. Diketahui jika garis tengahnya bagian bawah punya ukuran 3,8 m sedangkan ukuran bagian atas sebesar 2 m.
Tubuh monumen ini terdiri dari 10 gapura (Cnalures) dan 11 bagian (Geledingen). Sedangkan tinggi bangunan tugu adalah 45 yard (41,13 m).
Ukuran ini dimaksudkan untuk mengingatkan kita pada tanggal 10 November (November) 1945.
Secara umum, pembangunan Tugu Pahlawan sangat erat kaitannya dengan peristiwa perjuangan rakyat Surabaya yang tidak pernah mundur karena memutuskan untuk hidup atau mati atau merdeka.
7. Monumen Wira Surya Agung
Selain Monumen Tugu Pahlawan dan Bambu Runcing, dibangun pula Tugu Wira Surya Agung sebagai tugu peringatan perjuangan rakyat Surabaya melawan penjajah.
Tugu ini terletak di Jl. Raya Darmo seberang Polsek Wonokromo, Surabaya. Adapun prasasti di tugu Wira Surya Agung yaitu
Para prajurit menanamkan semangat solidaritas dan persatuan, mendesak mereka untuk tidak pernah mundur dari medan perang dengan semboyan hidup bebas atau mati, di bawah hujan peluru, kami melintasi jembatan Wonokromo. Kami membuat musuh berlutut dan mengibarkan bendera putih.
Inilah asal muasal peristiwa di kota Surabaya pada awal revolusi. Salah satu pertempuran epik Arek-arek Suroboyo.
8. Monumen Jenderal Soedirman
Jenderal Sudirman terkenal dengan taktik gerilyanya. Patung ini terletak di Jalan Yos Sudarso.
Ada pesan tertulis di bawah patung Jenderal Sudirman. khususnya pesan semangat berjuang dan bela Tanah Air. *** (Rima Putri Handayani)