8 Makanan Ini Bisa Menurunkan Kecerdasan Anak, Salah Satunya Sering Ada di Dapur!


inNalar.com
– Sebagai orang tua tentu kita berusaha memberikan yang terbaik untuk anak. Termasuk dalam hal pola makan.

Pola makan sehat sangat mempengaruhi kecerdasan dan tumbuh kembang seorang anak.

Oleh sebab itu, kita sebagai orang tua perlu teliti dalam memilih makanan.

Baca Juga: Kebakaran Ludeskan 3 Rumah di Kampung Padat Penduduk Kota Bogor, Diduga Ini Penyebabnya

Berikut 8 makanan yang dapat menurunkan kecerdasan otak anak. Salah satunya mungkin sering Anda temui di dapur! Simak selengkapnya.

1. Makan Mengandung Gula

Gula menjadi salah satu bahan makanan yang sering kita temui. Mulai dari minuman manis, kue, hingga makanan ringan dalam kemasan.

Namun, kandungan gula yang tinggi tidak hanya buruk untuk pertumbuhan anak, tetapi juga berdampak negatif pada fungsi otak.

Baca Juga: 5 Kelompok Orang yang Dilarang Makan Nasi, Anda Termasuk? Begini Ciri-cirinya

Mengonsumsi gula dalam jangka panjang bisa menyebabkan berbagai masalah neurologis.

Seperti mengganggu kemampuan otak untuk mengingat suatu hal dan membuat anak susah fokus.

Oleh karena itu, mulai saat ini hindari makanan yang mengandung gula sangat tinggi. Solusinya, gantikan camilan manis dengan buah-buahan yang lebih sehat dan alami.

Baca Juga: Manfaat Unik Olahraga: Awet Muda Alami, 3 Emosi Bahagia Ini Muncul Setiap Lingkar Pinggang Mengecil

2. Pemanis Buatan

Makanan yang mengandung pemanis buatan juga bisa menganggu kecerdasan otak anak.

Penggunaan pemanis buatan yang berlebihan bisa lebih berbahaya daripada gula.

Penelitian menunjukkan bahwa pemanis buatan dapat menyebabkan kerusakan pada otak dan menurunkan kemampuan kognitif.

Sehingga sel-sel otak mengalami kerusakan serta memperlambat perkembangan mental anak.

Baca Juga: Jadi Kota Paling Padat Se-Kalimantan Timur, 3 Kecamatan Ini Mantap Ingin Pamit dari Samarinda

Hindari minuman bersoda makanan kemasan yang menggunakan pemanis buatan.

3. Makanan Cepat Saji dan Junk Food

Makanan cepat saji atau junk food kerap menjadi pilihan praktis di tengah kesibukan. Tapi, kandungan lemak, gula, dan garam yang tinggi di dalamnya berdampak buruk bagi kecerdasan anak.

Studi yang dilakukan di Universitas Montreal menunjukkan bahwa junk food dapat mengganggu produksi dopamin yang penting untuk fungsi kognitif, pembelajaran, dan memori otak.

Baca Juga: Hore! Usulan Pemekaran Kabupaten Banjar Tembus Senayan, Akan Ada Daerah Baru di Kalimantan Selatan?

Keseringan mengonsumsi junk food bisa menyebabkan anak lebih mudah merasa cemas dan depresi, sehingga berdampak buruk pada performa belajar mereka.

4. Makanan yang Digoreng

Makanan yang digoreng, terutama yang menggunakan minyak berkualitas rendah, tidak hanya buruk untuk kesehatan fisik, tapi juga merusak otak.

Efek samping dari terlalu sering makan makanan yang digoreng bisa membuat anak mengalami hiperaktifitas.

Sehingga membuat mereka sulit berkonsentrasi dan fokus dalam pembelajaran.

5. Makanan Olahan dan Instan

Makanan olahan seperti mi instan, sosis, dan makanan beku memang sangat praktis, tetapi mereka mengandung banyak zat kimia yang dapat mengganggu sistem saraf otak.

Jenis makanan ini berisiko menyebabkan penyakit degeneratif otak di kemudian hari, seperti Alzheimer.

6. Makanan dengan Kandungan Garam Tinggi

Makanan yang tinggi garam seperti makanan kemasan, keripik, dan makanan cepat saji juga mempengaruhi kemampuan berpikir anak.

Baca Juga: Proyek Lampu Jalan Tenaga Surya RI Rp83 Miliar Gagal Capai Target, 2 Perusahaan Berujung Kena Blacklist

Mengonsumsi garam terlalu berlebihan terbukti dapat mengurangi fungsi kognitif dan membuat otak lebih lamban dalam merespons.

Dalam beberapa kasus, garam memberikan efek seperti kecanduan, membuat anak terus-menerus menginginkan makanan asin.

7. Protein Olahan

Protein olahan mengandung zat pengawet dan bahan kimia yang berbahaya bagi kesehatan otak.

Alih-alih membantu tubuh memperbaiki dan membangun jaringan, protein olahan justru dapat memperlambat fungsi otak dan menurunkan kualitas sistem saraf.

Hal ini bisa berdampak pada kemampuan anak untuk berpikir jernih dan memecahkan masalah.

8. Lemak Trans

Lemak trans sering ditemukan dalam makanan yang dipanggang, makanan kemasan, dan makanan cepat saji.

Lemak ini tidak hanya buruk untuk kesehatan jantung dan kolesterol, tetapi juga dapat memperlambat fungsi otak dan memperburuk kemampuan refleks anak.

Lemak trans juga bisa menyebabkan penyempitan pembuluh darah di otak, yang mirip dengan kerusakan yang disebabkan oleh penyakit Alzheimer.

Mengonsumsi lemak trans dalam jangka panjang bisa mengakibatkan kerusakan serius pada fungsi otak dan meningkatkan risiko stroke.

Rekomendasi