7 Fakta Menarik Jembatan Terpanjang di Indonesia, Salah Satunya Dibangun 3.500 Pekerja Gabungan Dua Negara

inNalar.com – Jembatan Suramadu atau yang dikenal pula dengan nama Jalan Tol Surabaya–Madura adalah infrastruktur megah Indonesia yang melintasi Selat Madura.

Jembatan terpanjang di Indonesia ini menghubungkan Pulau Jawa (Surabaya) dan Pulau Madura (Bangkalan, tepatnya timur Kamal), Indonesia.

Pembangunan Jembatan Suramadu dimulai pada 20 Agustus 2003, ditandai dengan peletakan batu pertama oleh Presiden Megawati Soekarnoputri.

Baca Juga: Gandeng Emiten Asing, PLTS Terapung di Sumatera Barat Rp1,63 Triliun Ini Malah Timbulkan Polemik

Namun diresmikan pembukaannya pada 10 Juni 2009.

Tujuan utama pembangunan jembatan ini adalah untuk mempercepat perkembangan Pulau Madura, terutama dalam bidang infrastruktur dan perekonomian, yang saat itu masih tertinggal dibandingkan wilayah lainnya di Provinsi Jawa Timur.

Berikut ini adalah 6 fakta menarik tentang Jembatan Suramadu.

Baca Juga: Tenggak Biaya 67 Triliun, Proyek Jalan Tol Ini Diramalkan Jadi Solusi Kemacetan Jalur Pantura

1. Jembatan Terpanjang di Indonesia
Fakta menarik pertama, jembatan ini memiliki panjang mencapai 5.438 meter, tidka heran jika jembatan ini merupakan jembatan terpanjang di Indonesia.

Jembatan mencakup tiga bagian: jembatan utama (main bridge), jembatan penghubung (approach bridge), jalan layang (causeway)

Jembatan ini dilengkapi dengan empat jalur dua arah yang masing-masing memiliki lebar 3,5 meter, ditambah dua jalur darurat dengan lebar 2,75 meter.

Baca Juga: Bukan di IKN, Proyek Gedung Bentuk Garuda Pertama Ada di Bogor! Sayangnya Kini Rata Dengan Tanah: Rp 75 Miliar Hangus

Selain itu, terdapat jalur khusus untuk pengendara sepeda motor di kedua sisi luar jembatan.

2. Membentang di Laut dengan Pilar yang Kokoh
Fakta menarik selanjutnya, Jembatan Suramadu dibangun di atas laut, kedalamannya hingga mencapai 20 meter.

jembatan ini ditopang oleh 121 pilar dengan jarak yang bervariasi, mulai dari 40 meter hingga 150 meter.

Baca Juga: Bukan di IKN, Proyek Gedung Bentuk Garuda Pertama Ada di Bogor! Sayangnya Kini Rata Dengan Tanah: Rp 75 Miliar Hangus

Struktur jembatan ini didesain dengan menara kembar berbahan beton, masing-masing setinggi sekitar 140 meter, yang dilengkapi dengan sistem kabel penyangga (cable stayed).

3. Menelan Biaya Fantastis
Pembangunan Jembatan Suramadu ini didanai melalui anggaran APBN dan memerlukan biaya sekitar Rp 4,5 triliun, dengan proses pembangunan yang berlangsung selama enam tahun (2003–2009).

4. Dikerjakan oleh Ribuan Pekerja
Fakta menarik berikutnya, yaitu dengan panjang ribuan meter, jembatan terpanjang di Indonesia ini dibangun oleh sekitar 3.500 pekerja. Para pekerjanya berasal dari Cina dan Indonesia.

Baca Juga: Telan Biaya 13 Triliun, Pembangkit Listrik Berkapasitas 350MW di Kerinci Siap Beroperasi 2025 Mendatang

Proses konstruksi dimulai pada tahun 2003, menggunakan sekitar 28.000 ton baja dan 600.000 ton campuran beton. Kontruksi jembatan ini memiliki daya tahan hingga 100 tahun.

5. Mempercepat Waktu Perjalanan dan Meningkatkan Konektivitas
Sebelum adanya Jembatan Suramadu, perjalanan antara Surabaya dan Madura memakan waktu antara 30 hingga 60 menit menggunakan jalur laut.

Namun, setelah jembatan ini dibangun, waktu tempuh berkurang menjadi kurang dari 10 menit melalui jalur darat, yang tentunya meningkatkan konektivitas dan berdampak positif pada ekonomi dan sosial masyarakat sekitar.

6. Pembangunannya melibatkan sejumlah presiden dalam prosesnya
Bagaimana tidak, jembatan ini digagas oleh Soekarno kemudian diteruskan oleh Soeharto.

Akhirnya dibangun saat pemerintahan Megawati. Namun, jembatan ini akhirnya diresmikan pada 10 Juni 2009 oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono

7. Pelabuhan Kamal tidak lagi menjadi gerbang utama 
Sebelum dibangun jembatan terpanjang di Indonesia ini, aktivitas Pelabuhan Kamal sangat padat karena masyarakat yang berlalu-lalang Madura-Surabaya sangat bergantung kepada terminal laut ini.

Sebelum ada infrastruktur ini, Pelabuhan Kamal menjadi pintu masuk utama masyarakat Madura yang hendak ke Surabaya, demikian dilansir dari Widjajanto (2017) dalam Jurnal Ilmiah Universitas Trunojoyo Madura.

Jembatan Suramadu bukan hanya sekadar infrastruktur fisik, tetapi juga simbol konektivitas yang menghubungkan Pulau Jawa dan Pulau Madura.

Panjangnya yang melebih jembatan lain, biaya pembangunan yang fantastis, serta peran pentingnya dalam mempercepat pembangunan ekonomi dan sosial, jembatan ini patut menjadi kebanggaan warga Jawa Timur.

Suramadu tidak hanya mempersingkat waktu tempuh, tetapi juga membuka peluang baru bagi kemajuan wilayah sekitar.

Jembatan Suramadu patut menjadi kebanggaan bersama, yang terus memberikan manfaat jangka panjang bagi masyarakat dan perekonomian Indonesia.*** (Aliya Farras Prastina)

 

Rekomendasi