

inNalar.com – Dalam suatu hubungan dari waktu ke waktu, dimana dua orang tumbuh bersama dengan perjalanan yang seiring waktu juga dapat berubah.
Hal ini terjadi suatu tingkatan yang awalnya menjadi hangat, kemudian mengalami perubahan yang menandakan ada sesuatu yang terjadi. Perubahan sikap secara drastis.
Jika kamu merasa jika pasanganmu mengalami perubahan atau bahkan merasa tidak bersemangat seperti dulu, maka sangat memerlukan adanya komunikasi kembali.
Baca Juga: Tes Kepribadian: Lihat Gambar Ini dan Ketahui Apakah Anda Orang yang Keras Kepala
Komunikasi atau dibicarakan secara langsung, bukan berarti mencari masalah atau memperkeruh suasana. Justru menjadikannya sebuah jalan tengah untuk bisa menemukan solusi atau penyelesaian secara bersama-sama.
Perubahan perilaku ini mungkin sebagian orang akan menganggap itu hal biasa, justru dari hal kecil menjadi awal dari datangnya masalah yang lebih besar nantinya pada hubungan di masa depan.
Dengan adanya informasi ini semoga menjadikan pencegahan, agar pasangan atau suami tidak akan melakukan perceraian kepada istrinya hanya karena sudah tak cinta atau masalah yang sepele.
Baca Juga: 5 Zodiak ini Sangat Menyukai Buku, Siapakah yang Paling Kutu Buku?
1. Kurang Komunikasi
Komunikasi yang baik dan sehat menjadi aturan dasar atau hal utama yang wajib dimiliki oleh sepasang suami istri.
Jika pasanganmu tidak terbuka, tidak suka berdiskusi atau bahkan menghindari obrolan penting. Maka patut dicurigai, bisa saja ada hal yang disembunyikan olehnya.
Baca Juga: Prestasi BRI di Detikcom Awards 2024: Sunarso Dinobatkan CEO of The Year dan Memenangkan Dua Penghargaan
Pasti ada hal yang membuatnya menjadi seperti itu, dan kemungkinan sudah tidak ada minat atau perasaan yang sama kepadamu.
Bahkan respons yang singkat, tertunda atau sudah tidak antusias lagi menjadi tanda ingin menyelesaikan hubungan bersamamu.
2. Kasih Sayang Fisik yang Berkurang
Kasih sayang seperti berpegangan tangan, berpelukan, atau saling menatap yang mendekatkan perasaan atau emosional mendalam.
Jika pasanganmu tidak melakukan hal seperti itu dan justru bersikap cuek, tidak ingin menyentuh atau disentuh dan tidak menarik perhatian pasangannya.
Dipastikan sudah tidak ada perasaan secara emosional sebagai pasangan. Maka luangkan waktu untuk bisa membicarakan secara langsung dan mungkin memang benar adanya jika terjadi sesuatu dengan pasanganmu.
3. Menghabiskan Lebih Sedikit Waktu Bersama
Sebagai pasangan maka akan sering menghabiskan waktu bersama, menyalurkan kasih sayang atau mengisi tenaga setelah beraktivitas seharian.
Waktu untuk menceritakan harinya atau berkeluh kesah meminta saran kepada pasangan kita. Hal-hal seperti ini sangat lah menyenangkan.
Tapi jika pasanganmu melakukan yang kebalikannya, seperti membatalkan rencana atau menghabiskan waktu dengan orang lain lebih memilih untuk tidak bersamamu.
Sudah dipastikan dia sudah tidak menganggapnya penting dan sudah menunjukkan tidak tertarik lagi denganmu.
4. Jarak Emosional
Saat pasangan mulai menghindari berbagai emosi, pikiran, atau kegiatan sehari-hari bersamamu. Hal inilah disebut tanda penarikan emosional.
Hal ini menjadi ciri-ciri yang mungkin tanpa sadar pernah kamu alami dan menanggapinya biasa saja.
Padahal arti dari pemutusan hubungan secara emosional ini bisa dikatakan, jika pasanganmu sudah tidak ingin menunjukkan minat dan hidupnya untuk kebahagiaanmu.
5. Iritabilitas
Seseorang yang sudah tidak memiliki minat dan mudah frustrasi atau marah denganmu. Hal-hal yang biasa saja terlihat menjengkelkan untuk mereka.
Mudah tersinggung dengan apa yang kamu bicarakan, padahal maksud tujuannya memiliki arti yang lain. Tetapi dia merasa jika itu ditujukan untuknya.
Kesabaran setipis tisu, melihat semuanya adalah kesalahanmu. Itu juga ciri-ciri yang tanpa kita sadari. Dia mencari pelampiasan untuk dapat meluapkan emosinya.
Perubahan seperti itu mengartikan sebagai ketidakpuasan akan sesuatu atau ingin membuat ruang untuk dirinya sendiri.
6. Menghindari Rencana untuk Masa Depan
Obrolan mengenai masa depan adalah hal yang umum dibicarakan oleh pasangan. Topik mendalam mengenai hubungan jangka panjang ke depannya.
Jika pasanganmu tidak terlibat dalam diskusi seperti itu atau bahkan tidak tertarik untuk membahasnya.
Bisa diartikan dengan jelas, bahwa dia sudah tidak lagi melihatmu sebagai seorang bagian dari hidupnya di masa depan.
7. Kurang Upaya untuk Menyelesaikan Konflik
Setiap hubungan pasti memiliki masalah, meskipun begitu setiap konflik pasti ada penyelesaiannya.
Jika pasanganmu tidak mencoba untuk membicarakan atau mendiskusikan mengenai masalah tersebut, itu juga mengartikan bahwa dia sudah tidak ingin bersamamu.
Dia sudah tidak lagi peduli dan memperjuangkanmu lagi, sudah merasa cukup dengan hubungannya.
Ciri-ciri di atas merupakan tanda yang sering kali datang pada pasangan, apalagi suami yang sangat rawan memiliki perasaan seperti itu.
Kunci dari hubungan yang sehat dan langgeng adalah bagaimana cara untuk dapat, mengkomunikasikan satu sama lain.
Tidak ada salahnya lebih sering meluangkan waktu bersama, jika memang keduanya bisa dan tidak ada kegiatan atau pekerjaan yang harus dilakukan.
Karena suatu hubungan bisa renggang karena tidak menghabiskan atau meluangkan waktu bersama, hal yang sederhana seperti ini menjadi keretakan dalam hubungan rumah tangga.***

inNalar.com – Dalam suatu hubungan dari waktu ke waktu, dimana dua orang tumbuh bersama dengan perjalanan yang seiring waktu juga dapat berubah.
Hal ini terjadi suatu tingkatan yang awalnya menjadi hangat, kemudian mengalami perubahan yang menandakan ada sesuatu yang terjadi. Perubahan sikap secara drastis.
Jika kamu merasa jika pasanganmu mengalami perubahan atau bahkan merasa tidak bersemangat seperti dulu, maka sangat memerlukan adanya komunikasi kembali.
Baca Juga: Tes Kepribadian: Lihat Gambar Ini dan Ketahui Apakah Anda Orang yang Keras Kepala
Komunikasi atau dibicarakan secara langsung, bukan berarti mencari masalah atau memperkeruh suasana. Justru menjadikannya sebuah jalan tengah untuk bisa menemukan solusi atau penyelesaian secara bersama-sama.
Perubahan perilaku ini mungkin sebagian orang akan menganggap itu hal biasa, justru dari hal kecil menjadi awal dari datangnya masalah yang lebih besar nantinya pada hubungan di masa depan.
Dengan adanya informasi ini semoga menjadikan pencegahan, agar pasangan atau suami tidak akan melakukan perceraian kepada istrinya hanya karena sudah tak cinta atau masalah yang sepele.
Baca Juga: 5 Zodiak ini Sangat Menyukai Buku, Siapakah yang Paling Kutu Buku?
1. Kurang Komunikasi
Komunikasi yang baik dan sehat menjadi aturan dasar atau hal utama yang wajib dimiliki oleh sepasang suami istri.
Jika pasanganmu tidak terbuka, tidak suka berdiskusi atau bahkan menghindari obrolan penting. Maka patut dicurigai, bisa saja ada hal yang disembunyikan olehnya.
Baca Juga: Prestasi BRI di Detikcom Awards 2024: Sunarso Dinobatkan CEO of The Year dan Memenangkan Dua Penghargaan
Pasti ada hal yang membuatnya menjadi seperti itu, dan kemungkinan sudah tidak ada minat atau perasaan yang sama kepadamu.
Bahkan respons yang singkat, tertunda atau sudah tidak antusias lagi menjadi tanda ingin menyelesaikan hubungan bersamamu.
2. Kasih Sayang Fisik yang Berkurang
Kasih sayang seperti berpegangan tangan, berpelukan, atau saling menatap yang mendekatkan perasaan atau emosional mendalam.
Jika pasanganmu tidak melakukan hal seperti itu dan justru bersikap cuek, tidak ingin menyentuh atau disentuh dan tidak menarik perhatian pasangannya.
Dipastikan sudah tidak ada perasaan secara emosional sebagai pasangan. Maka luangkan waktu untuk bisa membicarakan secara langsung dan mungkin memang benar adanya jika terjadi sesuatu dengan pasanganmu.
3. Menghabiskan Lebih Sedikit Waktu Bersama
Sebagai pasangan maka akan sering menghabiskan waktu bersama, menyalurkan kasih sayang atau mengisi tenaga setelah beraktivitas seharian.
Waktu untuk menceritakan harinya atau berkeluh kesah meminta saran kepada pasangan kita. Hal-hal seperti ini sangat lah menyenangkan.
Tapi jika pasanganmu melakukan yang kebalikannya, seperti membatalkan rencana atau menghabiskan waktu dengan orang lain lebih memilih untuk tidak bersamamu.
Sudah dipastikan dia sudah tidak menganggapnya penting dan sudah menunjukkan tidak tertarik lagi denganmu.
4. Jarak Emosional
Saat pasangan mulai menghindari berbagai emosi, pikiran, atau kegiatan sehari-hari bersamamu. Hal inilah disebut tanda penarikan emosional.
Hal ini menjadi ciri-ciri yang mungkin tanpa sadar pernah kamu alami dan menanggapinya biasa saja.
Padahal arti dari pemutusan hubungan secara emosional ini bisa dikatakan, jika pasanganmu sudah tidak ingin menunjukkan minat dan hidupnya untuk kebahagiaanmu.
5. Iritabilitas
Seseorang yang sudah tidak memiliki minat dan mudah frustrasi atau marah denganmu. Hal-hal yang biasa saja terlihat menjengkelkan untuk mereka.
Mudah tersinggung dengan apa yang kamu bicarakan, padahal maksud tujuannya memiliki arti yang lain. Tetapi dia merasa jika itu ditujukan untuknya.
Kesabaran setipis tisu, melihat semuanya adalah kesalahanmu. Itu juga ciri-ciri yang tanpa kita sadari. Dia mencari pelampiasan untuk dapat meluapkan emosinya.
Perubahan seperti itu mengartikan sebagai ketidakpuasan akan sesuatu atau ingin membuat ruang untuk dirinya sendiri.
6. Menghindari Rencana untuk Masa Depan
Obrolan mengenai masa depan adalah hal yang umum dibicarakan oleh pasangan. Topik mendalam mengenai hubungan jangka panjang ke depannya.
Jika pasanganmu tidak terlibat dalam diskusi seperti itu atau bahkan tidak tertarik untuk membahasnya.
Bisa diartikan dengan jelas, bahwa dia sudah tidak lagi melihatmu sebagai seorang bagian dari hidupnya di masa depan.
7. Kurang Upaya untuk Menyelesaikan Konflik
Setiap hubungan pasti memiliki masalah, meskipun begitu setiap konflik pasti ada penyelesaiannya.
Jika pasanganmu tidak mencoba untuk membicarakan atau mendiskusikan mengenai masalah tersebut, itu juga mengartikan bahwa dia sudah tidak ingin bersamamu.
Dia sudah tidak lagi peduli dan memperjuangkanmu lagi, sudah merasa cukup dengan hubungannya.
Ciri-ciri di atas merupakan tanda yang sering kali datang pada pasangan, apalagi suami yang sangat rawan memiliki perasaan seperti itu.
Kunci dari hubungan yang sehat dan langgeng adalah bagaimana cara untuk dapat, mengkomunikasikan satu sama lain.
Tidak ada salahnya lebih sering meluangkan waktu bersama, jika memang keduanya bisa dan tidak ada kegiatan atau pekerjaan yang harus dilakukan.
Karena suatu hubungan bisa renggang karena tidak menghabiskan atau meluangkan waktu bersama, hal yang sederhana seperti ini menjadi keretakan dalam hubungan rumah tangga.***