5 Tahun Progresnya Seret, Bendungan Rp2,06 Triliun di Purworejo Jawa Tengah Ini Bakal Gunakan Jurus Jitu Demi Rampung Akhir 2024

inNalar.com – Proyek pembangunan bendungan di Jawa Tengah ini sebenarnya telah dinanti manfaatnya, khususnya bagi warga Purworejo.

Namun agaknya sejumlah kendala teknis dan lahan mewarnai dinamika keberlanjutan infrastruktur tersebut sejak Oktober 2018.

Setelah lebih dari lima tahun terkatung-katung kemajuannya, setidaknya pada Bulan Juni dan Agustus 2023 mulai terlihat menggeliat kembali progresnya.

Baca Juga: Masuk Anggaran Rp14,6 Triliun, Jalan Akses Kawasan Pertanian Warisan Kolonial Belanda di Merauke Papua Kini Mulus Sepanjang 5 Km, Lokasinya…

Apabila merujuk pada keterangan yang dicantumkan KPPIP, sebenarnya perampungan waduk raksasa ini dinyatakan selesai pada tahun 2023.

Namun pada tahun tersebut, melihat progres pembangunan per Juni saja baru memasuki tahap 26 persen.

Selanjutnya saat memasuki Bulan Agustus, progres sudah maju perkembangan konstruksi sebesar 39,25 persen.

Baca Juga: Siapkan Rp10 Miliar, Stadion Terbengkalai di Kalimantan Timur Bakal Diperbaiki Buat Borneo FC, Jadi Homebase?

Apabila sedikit kilas balik ke tahun awal pembangunannya, sempat terjadi protes warga akibat permasalahan lahan.

Sebenarnya ketersendatan proyek ini bukan sepenuhnya dipicu oleh masalah pembebasan lahan.

Namun agaknya sempat terjadi sedikit perselisihan lantaran lahan di luar ketentuan kawasan proyek, tanahnya ikut rusak terimbas dari pembangunan Bendungan.

Baca Juga: Jembatan Kaca Seharga Rp25 Miliar di Sumatera Barat Dibangun di Daerah Rawan Tindak Kriminal, Ada Dimana?

Sebagai informasi terlebih dahulu, infrastruktur ini namanya adalah Bendungan Bener.

Jadi persoalan yang disorot ini bukan di lahan garapnya itu sendiri, tetapi terjadi pada tanah yang berada di penlok proyek.

Saat itu, lahan yang rusak imbas proyek waduk raksasa ini masih belum jelas statusnya dan menurut warga belum ada ganti rugi yang jelas apakah akan diganti rugi atau kah akan disewa.

Baca Juga: Telan Dana Rp1,6 Triliun, Pembangunan Bendungan di Trenggalek Ini Malah Bikin Jalanan Rusak

Setidaknya hingga tahun 2020, hanya ada satu warga yang menolak hingga mengajukan gugatan ke Pengadilan Negeri Purworejo.

Namun mengingat kebermanfaatan Bendungan Bener ini, pengerjaan dipatok rampung pada Desember 2024.

Dengan tampungannya yang jumbo, yakni 92 juta meter kubik, diharapkan ketersediaan lahan untuk irigasi seluas 15.519 hektare dapat aman terkendali.

Baca Juga: Merugi Rp186 Miliar! Megaproyek Jembatan Mangkrak di Kalimantan Timur Sampai Didatangi KPK

Itu berarti potensi suplai energi listrik sebesar 10 megawatt pun bakal segera dioptimalkan.

Bahkan kabarnya dengan adanya calon Bendungan Tertinggi di Indonesia, debit banjir yang mampu direduksi hingga 178 meter kubik per detik.

Penting untuk diketahui, pelaksana proyek ini berasal dari tiga perusahaan konstruksi terkemuka di Indonesia.

Baca Juga: Besaran Laba Bersihnya Meroket, PT Cemindo Gemilang Catatkan Penurunan Jumlah Utang

Mulai dari PT Waskita Karya, PT Brantas Abipraya, hingga PT PP. Demi capai target percepatan pengerjaan hingga Desember nanti.

Jurus jitu penggunaan Teknologi Building Information Modelling (BIM) yang seringkali dinilai ampuh dalam meminimalisir kesalahan teknis dan mempercepat kinerja proyeknya.

Hingga kini pembangunan masih terus digesa demi mampu mencapai target hingga Bulan Desember nanti. ***

 

Rekomendasi