

inNalar.com – Meningkatnya Covid-19 varian Omicron yang menjangkit masyarakat tentu membuat sebagian orang khawatir akan tertular. Namun ada juga beberapa orang yang masih menganggap enteng virus yang sudah menyerang Indonesia kurang lebih dua tahun ini.
Dari situ, muncullah beragam mitos dan fakta terkait Omicron yang diklaim lebih ringan dari pada varian sebelumnya yakni Delta.
Namun benarkah demikian? Mari kita simak beberapa mitos dan fakta mengenai varian Omicron yang inNalar.com kutip dari Kemenkes.go.id.
1. Omicron hanya menimbulkan gejala ringan
Ini adalah mitos. Meskipun penyebaran varian Omicron lebih cepat, namun gejala yang ditimbulkan varian Omicron cenderung lebih ringan. Tetapi walaupun begitu, bagi lansia dan orang dengan penyakit komorbid serta orang yang belum divaksin tetap memiliki potensi kematian.
2. Vaksin tidak mempan melumpuhkan Omicron
Ini adalah mitos. Vaksin menjadi salah satu perlindungan terbaik untuk melawan Omicron. Data di rumah sakit menunjukkan bahwa 60 persen pasien varian Omicron belum melakukan vaksinasi.
3. Orang yang belum divaksinasi dan terkena Omicron, gejalanya tidak akan parah
Ini adalah mitos. Orang yang belum divaksinasi justru berpotensi besar untuk tertular Omicron. Lihat pada poin 2.
4. Varian Omicron tidak akan bisa menginfeksi orang yang pernah terkena Covid-19
Ini adalah mitos. Orang yang pernah positif Covid-19 pun bisa berpotensi terkena varian Omicron. Salah satu pencegahannya adalah melakukan vaksinasi.
Baca Juga: Dr Tirta Sebut Kasus yang Menimpa Gofar Hilman Sama Persis dengan Kasusnya Kim Seon-ho
5. Penggunaan masker tidak bisa mencegah Omicron
Ini adalah mitos. Salah satu pencegahan terbaik untuk berupaya menghindari Omicron adalah dengan disiplin menggunakan masker dan menjalani protokol kesehatan.
Varian Covid-19 apa pun, tentunya jangan membuat kita lengah dan abai terhadap protokol kesehatan. ***