5 Kebiasaan Orangtua yang Bisa Membuat Anak Mengidap Diabetes Melitus, Nomor 4 Sering Dilakukan

inNalar.com – Kebiasaan orangtua semasa muda bisa memicu penyakit Diabetes Melitus yang diturunkan kepada anaknya.

Maka perlunya memperhatikan gaya hidup semasa muda, agar ketika menjadi orangtua tidak meneruskan penyakit Diabetes Melitus kepada sang anak.

Tak hanya itu saja, cara mengasuh orangtua terhadap anaknya juga bisa memicu terjadinya penyakit Diabetes Melitus.

Baca Juga: 5 Pantangan Buah Untuk Penderita Diabetes Melitus, Hati-Hati Kadar Glukosa Dalam Darah Makin Tinggi!

Karena seringkali gejala awal Diabetes Melitus pada anak tidak menimbulkan reaksi apapun.

Oleh sebab itu, orangtua harus memperhatikan cara mengasuh anak yang benar agar tidak terkena penyakit Diabetes Melitus.

Dikutip dari laman Parents, pola makan yang salah bisa memicu Diabetes Melitus pada anak. Terutama pembiaran mengkonsumsi makanan dengan pemanis buatan.

Baca Juga: Link Twibbon Hari Koperasi Indonesia 2023, Sambut dan Meriahkan di Tanggal 12 Juli dengan 7 Kegiatan Ini!

Maya Feller ahli nutrisi yang berbasis di New York, Amerika Serikat, mengatakan pola konsumsi anak sangat mempengaruhi potensi diabetes melitus di masa depan.

“Pada masa ini anak membentuk kebiasaan makan dan kebiasaan gaya hidup, yang berpengaruh pada kesehatannya di masa depan,” terangnya.

Berikut adalah beberapa kebiasaan orangtua kepada anak yang bisa memicu penyakit diabetes melitus:

Baca Juga: Kumpulan Ucapan Selamat Tahun Baru Islam 2023 atau 1 Muharram 1445 H dalam Bahasa Arab dan Artinya Penuh Makna

1. Anak diberi banyak asupan gula

Anak-anak membutuhkan energi dari gula, karena aktivitas fisik mereka yang banyak.

Sehingga asupan gula pada anak harus disesuaikan dengan kebutuhan sang anak.

Pemberian makanan yang mengandung karbohidrat juga perlu diperhatikan.

Karena di dalam karbohidrat yang diolah bisa menjadi glukosa di tubuh.

Terutama minuman-minuman dengan pemanis buatan yang kandungan gulanya bisa melebihi kebutuhan.

2. Pemberian makanan agar tidak rewel

Kebiasaan ini boleh dilakukan sesekali, tapi harus dibatasi agar anak tidak kelebihan gula.

Orangtua dianjurkan untuk tidak memberikan makanan tambahan yang tinggi kalori, meskipun untuk membujuk buah hati agar tidak rewel.

Tak hanya berisiko terjadinya penyakit diabetes, tapi juga bisa membuat anak obesitas.

Kebiasaan ini juga bisa mengganggu perkembangan mental anak, karena terbiasa rewel agar diberi makanan yang disukainya.

3. Makanan dijadikan hadiah

Jangan dibiasakan memberikan hadiah pada anak berupa makanan.

Memberikan hadiah atau apresiasi kepada anak karena sudah berprestasi tidak salah.

Tapi jika yang diberikan makanan tidak sehat, maka akan menimbulkan masalah baru.

Ketika seorang anak dibiarkan untuk mengkonsumsi makanan sepuasnya tanpa batas, maka akan berisiko terkena diabetes melitus.

4. Membebaskan anak jajan makanan atau minuman manis

Untuk para orangtua seringkali sulit membatasi anak agar tidak jajan makanan atau minuman manis.

Data dari Riskesdas Indonesia tahun 2018, tingkat konsumsi makanan manis mencapai 87,9 persen. Adapun untuk konsumsi minuman manis sebesar 91,49 persen.

Ketua Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), dr. Piprim Basarah Yanuarso, Sp.A(K), pernah menyebutkan jika kebanyakan anak sekarang sering mengkonsumsi junkfood dan makanan manis.

Itulah yang menyebabkan seringnya terjadi peradangan pada tubuh dan mudah terserang berbagai penyakit.

Maka sekali lagi, orangtua harus bisa mengontrol anaknya agar tidak sering beli jajanan manis.

5. Orangtua jarang memberi sarapan

Anak-anak adalah peniru yang paling ulung. Maka ketika orangtua jarang sarapan, anaknya pun akan melakukan kebiasaan yang sama.

Padahal sarapan atau makan pagi sangat dibutuhkan oleh tubuh anak.

Beberapa pakar menyebut, orang yang sering melewatkan sarapan maka lebih berisiko terkena diabetes melitus tipe 2.

Pasalnya, melewatkan sarapan bisa mengganggu insulin, sehingga tubuh kesulitan mengatur gula darah.

Itulah beberapa kebiasaan yang harus diperhatikan oleh orangtua agar anaknya tidak berisiko terkena penyakit diabetes melitus saat masih muda.***(Faisal)

Rekomendasi