5 Fakta Unik Suku Baduy di Pedalaman Banten, Salah Satunya Nggak Boleh Sekolah?

inNalar.com – Indonesia memiliki berbagai macam suku yang tersebar dari Sabang hingga Merauke.

Setiap suku memiliki keunikannya masing-masing, tak terkecuali Suku Baduy yang berada di Banten.

Suku Baduy merupakan salah satu dengan adat sunda dan dikenal sebagai suku yang sangat tertutup serta menolak modernisasi.

Baca Juga: Unit Apartemen Seharga Kos-Kosan di Tengah Kota Surabaya, Jawa Timur Ini Murah Banget, Per Tahun Cuma…

Karena inilah, mereka juga menolak menjadi destinasi ‘pariwisata’ dan lebih memilih untuk dijadikan sebagai tempat ‘bersilahturahmi’.

Bermukim di pedalaman Kabupaten Lebak, Suku Baduy terdiri dari dua jenis, yaitu dalam dan luar.

Perbedaannya sendiri terletak dalam aturan serta tradisi mereka masing-masing, di mana Suku Baduy Dalam sangat tertutup karena tidak ingin terpengaruh budaya luar.

Baca Juga: Gunakan APBN Rp 3 Miliar, Jembatan Gantung di Pelosok Manado ini Hadiah Dari Masa Lalu Yang Mengharukan

Dilansir inNalar.com dari kanal YouTube @angelick.vaulina berikut adalah 5 fakta unik dari Suku Baduy Dalam:

5. Perjodohan

Suku Baduy masih sangat menekankan budaya perjodohan kepada anak-anak mereka. Mereka percaya bahwa jodoh adalah pilihan leluhur, sehingga pasangan anak ditentukan oleh orang tuanya.

Suku Baduy sudah menjodohkan anak perempuan untuk menikah pada usia 14 tahun dan 14 hingga 17 untuk laki-laki.

Baca Juga: Miliki Pemandian Janda, Daerah Pelosok di Lampung Ini Sampai Buat Bupati Tertarik Mendatanginya

Kedua belah pihak keluarga yang sudah sepakat untuk menikahkan anaknya hanya boleh melangsungkan pernikahan pada bulan Mei, Juni, dan Juli.

4. Tidak boleh memakai celana

Celana dianggap sebagai pakaian orang luar, sehingga hanya Suku Baduy Luar yang diperbolehkan untuk memakainya.

Mereka hanya boleh menggunakan samping hideung, yaitu kain tenun berwarna hitam yang menjadi pakaian bagian bawah dengan bentuk seperti sarung.

3. Menganut salah satu agama asli Nusantara

Suku Baduy menganut kepercayaan Sunda Wiwitan, salah satu ajaran agama asli Nusantara secara turun temurun.

Mereka mempercayai pencipta tertinggi yang disebut “Sang Hyang Kersa” atau “Gusti Sikang Sawiji-Wiji,” disertai oleh kitab keagamaan Sanghyang Siksa Kandang Karesian.

Agama ini pada dasarnya merupakan kepercayaan animisme, namun berbaur dengan unsur-unsur ajaran Hindu hingga Islam. Akan tetapi, penganut agama ini masih mendapat diskriminasi.

2. Tidak diperbolehkan sekolah

Suku Baduy percaya bahwa sekolah akan menghilangkan kepercayaan adat mereka, sehingga anak-anak tidak diperbolehkan mengambil pendidikan formal.

Sebagai gantinya, masyarakat suku Baduy mengajarkan pendidikan adat yang mengajarkan cara hidup sederhana tanpa menimbulkan kesenjangan sosial.

1. Terisolasi

Selain tidak diperbolehkan untuk bertemu orang asing, ada beberapa peraturan adat yang dianut oleh Suku Baduy Dalam.

Masyarakat Suku Baduy Dalam tidak diperbolehkan untuk naik kendaraan, menggunakan alas kaki, hingga penggunaan alat elektronik.

Hal ini dilakukan agar mereka tetap bisa memegang teguh adat dari nenek moyang. Bila melanggar, mereka akan dikeluarkan dan menjadi Suku Baduy Luar.

Sekian 5 fakta dari Suku Baduy Dalam. Dengan adanya nilai-nilai adat yang dijaga turun-temurun, suku ini menunjukkan bagaimana kehidupan beragam dari kekayaan adat Indonesia.***

Rekomendasi