5 Cara Mengatur Keuangan ala Gen Z agar Kehidupan Masa Depan Terjamin dan Segera Bebas Finansial

inNalar.com – Mengatur keuangan bukan sesuatu yang mudah dilakukan bagi kebanyakan orang, apalagi dengan pendapatan yang dibilang pas-pasan.

Namun perlu disadari bahwa mengatur keuangan itu sangatlah penting, mengingat kita memiliki energi dalam jangka waktu yang terbatas sehingga ada saatnya kita tidak bisa produktif lagi.

Terlebih jika kita menemui hal-hal darurat yang membutuhkan biaya yang besar, tentu kita akan sangat kesulitan menghadapinya jika kita tidak bisa mengatur keuangan.

Baca Juga: Borobudur Kalah? Inilah Candi Terbesar di Asia Tenggara yang Berada di Provinsi Jambi, Ada Sejak Abad ke-7

Nah agar keuangan tetap sehat dan masa depan terjamin, berikut tips mengatur keuangan untuk Gen Z:

  1. Selalu mencatat arus keuangan

Mencatat pemasukan dan pengeluaran merupakan aspek paling penting dalam mengatur keuangan, agar kita menyadari untuk apa saja uang kita digunakan. Hal ini sekaligus jadi ‘rem’ untuk kita agar tidak berbelanja secara impulsif.

Mencatat arus keuangan bukan hanya berlaku pada nominal yang besar, namun ini juga perlu dilakukan saat kita mendapatkan atau mengeluarkan uang receh sekalipun.

Baca Juga: Viral! Postingan Polresta Balikpapan yang Tunjukkan Buaya di Pantai Temas Semayang Diserbu Komentar Netizen

  1. Gunakan metode 50-30-20

Saat mendapatkan gaji mungkin kita bingung harus ke mana uang tersebut dialokasikan, jawabannya adalah gunakan metode 50-30-20.

Dilansir dari laman Tanamduit  Selasa, (29/08/2023) metode ini pertama dikenalkan oleh Elizabeth Warren yang menjadi salah satu dari  100 orang paling berpengaruh di dunia versi Majalah Times.

Sesuai namanya, metode ini mengajarkan kita untuk mengalokasikan 50% gaji untuk kebutuhan pokok seperti biaya makan, listrik, air, kos jika ada dan lainnya.

Baca Juga: Sudah Ada Sejak 1903, Kota Tua di Jambi Ini Dipenuhi Bangunan Peninggalan Kolonial Belanda, Pernah Kesini?

30% gaji dialokasikan untuk keinginan seperti jalan-jalan, belanja, nonton bioskop, dan segala kesenangan lainnya. Sedangkan 20% gaji dialokasikan untuk investasi dan tabungan masa depan.

  1. Bijak mengatur cicilan

Pembayaran menggunakan cicilan memang banyak menawarkan kemudahan, maka dari itu kita perlu bijak dalam mengatur hal tersebut.

Pastikan kita mencicil sesuatu yang kita butuhkan dan agar keuangan tetap aman sebaiknya cicilan tidak lebih dari 30% pendapatan.

  1. Memiliki target masa depan

Menabung dan berhemat terkadang jadi hal yang membosankan atau ada saatnya kita ingin berbelanja secara impulsif demi kesenangan belaka.

Sebenarnya kita bisa mengontrol perasaan tersebut asalkan memilki target yang pasti, contohnya pada usia 30 kita harus sudah memilki rumah, dari target tersebut kita akan menyadari bahwa menabung itu penting serta perlu mengurangi belanja secara impulsif.

  1. Berhenti belanja sesuatu karena gengsi

Mengikuti tren media sosial atau lingkungan menjadi dampak buruk pada keuangan, terlalu mengikuti tren akan membuat kita membeli sesuatu hanya untuk memenuhi gengsi atau ingin dilihat orang lain, bukan karena butuh.

 Setelahnya, kita tidak lagi menggunakan barang tersebut karena sudah hilang dari tren. Perlu disadari bahwa tren itu cepat datang dan cepat pergi, jika kita terus mengikuti tren maka tidak akan habisnya.***

 

Rekomendasi